Kebersamaan warga Nasrani dan Muslim aaat Natal
A
A
A
Sindonews.com - Bertempat di Aula Vicentius Putra, Kramat Raya, Jakarta, komunitas Nasrani Katolik menggelar kegiatan jamuan makan siang bersama dengan anak-anak Panti Asuhan, serta sejumlah warga miskin di Jakarta.
Menurut ketua panitia, Evaline Winarko, pihaknya mengundang sebanyak 556 anak-anak dan orang tua yang tinggal disekitaran Sunter, Kramat Tungkak, dan Tanjung Priuk, Jakarta. Mereka, kata Evaline dari latar belakang agama yang berbeda.
"Orang yang kita undang ini banyak juga dari sahabat muslim. Waktu bulan puasa kita juga adain buka bersama dengan sahabat-sahabat ini," kata Evaline, di Panti Asuhan Vicentius Putra, Jakarta, Rabu (25/12/2013).
Dikatakan Evaline, peringatan Natal oleh sebagian kalangan Nasrani sering dimaknai dengan kegiatan yang menonjolkan kesan mewah. Tetapi, menurutnya, dengan kegiatan makan bersama dengan warga tak berpunya itu akan semakin menumbuhkan sikap kebersamaan dalam perbedaan.
"Yesus lahir dalam kemiskinan. Makanya kita enggak ingin perayaan Natal itu dengan pesta pora, mewah-mewahan dan lain-lain. Nah Yesus lahir dari dari kemiskinan, kita ingin berbagi sama sahabat-sahabat kita yang muslim, yang Nasrani," ujarnya.
Adapun pada kegiatan tersebut, selain jamuan makan siang bersama, rencananya juga bakal diadakan bagi-bagi hadiah (kado) untuk semua peserta. Kata Evaline, saling berbagi merupakan tradisi yang ada pada semua agama di Indonesia.
"Kalo dari Vecentius Putra (panti asuhan) kita jumlahnya ada 55 anak-anak kecil. Yang dewasa-dewasa ini mereka kita menyebutnya sahabat jalanan," tambahnya.
Seperti diketahui, hari ini semua warga Nasrani di Indonesia menggelar perayaan Natal. Dalam tradisi masyarakat Kristen, momen Natal adalah momen hari raya besar dalam meyakini ketuhanan mereka.
Menurut ketua panitia, Evaline Winarko, pihaknya mengundang sebanyak 556 anak-anak dan orang tua yang tinggal disekitaran Sunter, Kramat Tungkak, dan Tanjung Priuk, Jakarta. Mereka, kata Evaline dari latar belakang agama yang berbeda.
"Orang yang kita undang ini banyak juga dari sahabat muslim. Waktu bulan puasa kita juga adain buka bersama dengan sahabat-sahabat ini," kata Evaline, di Panti Asuhan Vicentius Putra, Jakarta, Rabu (25/12/2013).
Dikatakan Evaline, peringatan Natal oleh sebagian kalangan Nasrani sering dimaknai dengan kegiatan yang menonjolkan kesan mewah. Tetapi, menurutnya, dengan kegiatan makan bersama dengan warga tak berpunya itu akan semakin menumbuhkan sikap kebersamaan dalam perbedaan.
"Yesus lahir dalam kemiskinan. Makanya kita enggak ingin perayaan Natal itu dengan pesta pora, mewah-mewahan dan lain-lain. Nah Yesus lahir dari dari kemiskinan, kita ingin berbagi sama sahabat-sahabat kita yang muslim, yang Nasrani," ujarnya.
Adapun pada kegiatan tersebut, selain jamuan makan siang bersama, rencananya juga bakal diadakan bagi-bagi hadiah (kado) untuk semua peserta. Kata Evaline, saling berbagi merupakan tradisi yang ada pada semua agama di Indonesia.
"Kalo dari Vecentius Putra (panti asuhan) kita jumlahnya ada 55 anak-anak kecil. Yang dewasa-dewasa ini mereka kita menyebutnya sahabat jalanan," tambahnya.
Seperti diketahui, hari ini semua warga Nasrani di Indonesia menggelar perayaan Natal. Dalam tradisi masyarakat Kristen, momen Natal adalah momen hari raya besar dalam meyakini ketuhanan mereka.
(lal)