Panglima TNI : Solo masuk daerah rawan konflik

Selasa, 24 Desember 2013 - 09:15 WIB
Panglima TNI : Solo...
Panglima TNI : Solo masuk daerah rawan konflik
A A A
Sindonews.com - Kota Solo, Jawa Tengah masuk dalam pemetaan daerah rawan konflik yang berlangsung saat acara Perayaan natal dan Tahun Baru mendatang. Sehingga Kota Solo menjadi salah satu kota yang mendapatkan prioritas keamanan.

Hal tersebut disampaikan oleh Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI, Moeldoko, saat ditemui SINDO, di Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten, Senin 23 Desember 2013 siang. Menurutnya, dengan kondisi tersebut pengamanan di kota tersebut bakal berbeda dengan kota-kota lain yang dinilai minim konflik.

Ia menyebutkan, pengamanan bakal dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selain itu jika nanti dirasa Kota tersebut membutuhkan pengamanan ekstra, pihaknya mengaku siap menerjunkan penembak jitu.

“Ya kita lihat perkembangannya seperti apa, jika nanti memang dibutuhkan penembak jitu, maka kita akan menyiapkanya,” ucapnya.

Moeldoko menjelaskan selain Kota Solo ada sekitar 16 kota maupun kabupaten lainnya yang pengamananya juga diperketat. Meskipun demikian pihaknya tetap berharap agar perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya gangguan dari pihak manapun.

Sementara itu, Kepala Penerangan Resort Militer (Kapenrem) 074/Warastratama Surakarta, Mayor (Inf) Joko Nugroho, mengatakan saat ini pihak Korem Warastratama telah menyiapkan 11 Satuan Setingkat Kompi (SSK) untuk pengamanan natal dan tahun baru mendatang.

Pasukan tersebut terdiri dari penembak jitu, penjinak bom dan dari unsur Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Menurutnya pasukan tersebut siap diterjunkan tidak hanya di Kota Solo saja, melainkan di seluruh wilayah eks Karesidenan Surakarta.

Akan tetapi pihaknye menyebutkan penerjunan pasukan tersebut harus didahului dengan permintaan dari pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Jika permintaan tersebut tidak ada maka pihaknya mengaku belum bisa menurunkan pasukan tersebut. Itu semua mengacu dengan aturan yang berlaku saat ini.

“Kita menunggu permintaan saja, akan tetapi secara umum pasukan kami siap jika dibutuhkan,” tegasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1043 seconds (0.1#10.140)