KPU dekati tukang ojek untuk jadi agen pemilu
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) 'menyuap' tukang ojek dengan memberikan perlengkapan berupa rompi dan helm, sebagai program kegiatan sosialisasi Pemilu 2014 kepada masyarakat.
Kegiatan bagi-bagi rompi dan helm dilakukan KPU di sekitar stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan itu, fokus KPU adalah, mensosialisasikan tahapan pemilu kepada masyarakat tingkat bawah agar mau mencoblos.
Menurut Komisioner KPU Sigit Pamungkas, masyarakat seperti tukang ojek bisa menjadi agen yang tepat dan efektif bagi KPU, melakukan sosialisasi tahapan pemilu. Terutama, untuk mengkampanyekan partisipasi publik.
"Ojek menjadi agen yang efektif. Ini mencari titik yang penting, kita mengandalkan agen sosialisasi kita," kata Sigit, saat menyerahkan rompi dan jaket, di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2013).
Sigit pun berpesan, agar rompi dan helm hasil pemberian KPU bisa digunakan para tukang ojek saat bekerja setiap hari. Karena, langkah tersebut dianggap mampu meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu mendatang.
"Kita minta jaket dipakai, penumpangnya biar ikut pakai, tidak mungkin semua parpol (partai politik) dan caleg buruk, pilih yang baik yang mungkin bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.
Untuk diketahui, terhitung dari sekarang, tahapan pemilu legislatif kurang empat bulan lagi. KPU akan menyelenggarakan pemilu legislatif pada 9 April 2014 dengan sistem yang sudah ditetapkan bersama yakni, mencoblos.
Tukang ojek bersuara terkait Pemilu 2014
Kegiatan bagi-bagi rompi dan helm dilakukan KPU di sekitar stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan itu, fokus KPU adalah, mensosialisasikan tahapan pemilu kepada masyarakat tingkat bawah agar mau mencoblos.
Menurut Komisioner KPU Sigit Pamungkas, masyarakat seperti tukang ojek bisa menjadi agen yang tepat dan efektif bagi KPU, melakukan sosialisasi tahapan pemilu. Terutama, untuk mengkampanyekan partisipasi publik.
"Ojek menjadi agen yang efektif. Ini mencari titik yang penting, kita mengandalkan agen sosialisasi kita," kata Sigit, saat menyerahkan rompi dan jaket, di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2013).
Sigit pun berpesan, agar rompi dan helm hasil pemberian KPU bisa digunakan para tukang ojek saat bekerja setiap hari. Karena, langkah tersebut dianggap mampu meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu mendatang.
"Kita minta jaket dipakai, penumpangnya biar ikut pakai, tidak mungkin semua parpol (partai politik) dan caleg buruk, pilih yang baik yang mungkin bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.
Untuk diketahui, terhitung dari sekarang, tahapan pemilu legislatif kurang empat bulan lagi. KPU akan menyelenggarakan pemilu legislatif pada 9 April 2014 dengan sistem yang sudah ditetapkan bersama yakni, mencoblos.
Tukang ojek bersuara terkait Pemilu 2014
(maf)