Presiden mendatang diharapkan mampu penuhi hak umat Islam
A
A
A
Sindonews.com - Menghadapi Pemilu Presiden 2014 mendatang, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) berharap muncul sosok pemimpin yang lahir dari agama Islam. Sehingga, bisa lebih peduli lagi terhadap hak-hak umat Islam di Indonesia.
“Kami berharap nanti terpilih pemimpin yang berasal dari Islam, dan memperjuangkan hak-hak umat Islam,” kata Ketua Umum GPII, Karman BM melalui rilis yang diterima Sindonews, Senin (17/12/2013).
Saat ditanya, siapa orang yang masuk kategori pemimpin yang diharapkan? Karman enggan menyebutkan, kata dia, GPII tidak berafiliasi kepada partai politik atau mendukung capres A atau capres B.
“Kita netral tidak berpihak, namun kita tidak membatasi kepada kader untuk mendukung calon presiden,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Karman mengatakan dirinya terpilih sebagai Ketua Umum GPII setelah adanya Mukmatar/Kongres bersama antara GPI dengan GPII yang berlangsung di Medan, 9-11 Desember lalu. “Agenda setelah saya terpilih, saya melakukan
konsolidasi internal dan menyusun kepengurusan GPII periode 2013-2017, dan kesepakatan bersama yaitu mencabut Keppres pembekuan GPI. Ini sesuai dengan hasil muktamar kemarin,” tegasnya.
Penyatuan GPI dan GPII kata Karman merupakan langkah yang bagus. Mengingat, saat ini banyak organisasi kepemudaan banyak mengalami perpecahan.
“Semoga dengan bersatunya GPI dan GPII menjadi GPII bisa menjadi contoh bagi OKP-OKP yang lain,” ungkapnya yang diamini oleh sembilan tim formatur lainnya.
Karman pun meminta kepada seluruh kader GPI dan GPII bersatu mengamankan dan menjalankan hasil muktamar/kongres di Medan. Dan semua pihak melakukan publikasi bahwa sekarang GPI bersatu menjadi nama GPII yang berkantor di Menteng, Jakarta Pusat.
“Kami juga berharap doa dari seluruh senior-senior GPI dan GPII, sehingga bisa bekerja untuk kepentingan umat,” tandasnya.
Baca berita:
Pemimpin Islam harus berdiri di atas semua golongan
“Kami berharap nanti terpilih pemimpin yang berasal dari Islam, dan memperjuangkan hak-hak umat Islam,” kata Ketua Umum GPII, Karman BM melalui rilis yang diterima Sindonews, Senin (17/12/2013).
Saat ditanya, siapa orang yang masuk kategori pemimpin yang diharapkan? Karman enggan menyebutkan, kata dia, GPII tidak berafiliasi kepada partai politik atau mendukung capres A atau capres B.
“Kita netral tidak berpihak, namun kita tidak membatasi kepada kader untuk mendukung calon presiden,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Karman mengatakan dirinya terpilih sebagai Ketua Umum GPII setelah adanya Mukmatar/Kongres bersama antara GPI dengan GPII yang berlangsung di Medan, 9-11 Desember lalu. “Agenda setelah saya terpilih, saya melakukan
konsolidasi internal dan menyusun kepengurusan GPII periode 2013-2017, dan kesepakatan bersama yaitu mencabut Keppres pembekuan GPI. Ini sesuai dengan hasil muktamar kemarin,” tegasnya.
Penyatuan GPI dan GPII kata Karman merupakan langkah yang bagus. Mengingat, saat ini banyak organisasi kepemudaan banyak mengalami perpecahan.
“Semoga dengan bersatunya GPI dan GPII menjadi GPII bisa menjadi contoh bagi OKP-OKP yang lain,” ungkapnya yang diamini oleh sembilan tim formatur lainnya.
Karman pun meminta kepada seluruh kader GPI dan GPII bersatu mengamankan dan menjalankan hasil muktamar/kongres di Medan. Dan semua pihak melakukan publikasi bahwa sekarang GPI bersatu menjadi nama GPII yang berkantor di Menteng, Jakarta Pusat.
“Kami juga berharap doa dari seluruh senior-senior GPI dan GPII, sehingga bisa bekerja untuk kepentingan umat,” tandasnya.
Baca berita:
Pemimpin Islam harus berdiri di atas semua golongan
(kri)