Balsam & uang logam raksasa, obat untuk MK
A
A
A
Sindonews.com - Koalisi masyarakat sipil anti korupsi menyambangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2013).
Kedatangan mereka diterima Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, dan Sekertaris Jenderal (Sekjen) MK Janedjri M Gaffar. Setelah melakukan audiensi sekira 30 menit, mereka pun menyerahkan balsam antikorupsi dan uang logam raksasa.
"Simbol balsam dan kerokan (Uang logam raksasa) ini kita serahkan, agar MK tidak 'masuk angin'," ujar pegiat antikorupsi Benny Susetyo, saat audiensi dengan Ketua MK Hamdan Zoelva di gedung MK.
Lebih lanjut dia menuturkan, MK kedepannya diharapkan memiliki peranan penting untuk mencegah praktik tindak pidana korupsi. Karena MK adalah benteng terakhir agar korupsi itu bisa diatasi di Indonesia. "Sehingga MK hati-hati dalam merumuskan, memutuskan, uji materi undang-undang, baik upaya-upaya memperlemah hukum sehingga para pelaku aktor itu bebas dari hukum," katanya.
Selain itu, koalisi juga berharap agar ke depannya MK lebih bijaksana, serta memiliki keberanian dalam mencegah praktik tindak pidana korupsi. "Sekaligus mampu memulihkan martabat para hakim konstitusi," pungkasnya.
Mereka perwakilan koalisi masyarakat sipil antikorupsi yang hadir diantaranya Rohaniawan Katolik, Romo Benny Susetyo, Wakil Koordinator ICW Agus Sunaryanto, Koordinator Bidang Hukum ICW Emerson Yuntho, Pakar komunikasi politik Effendi Gazali, Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bahrain dan Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar.
MK tetapkan 3 Anggota Dewan Etik Hakim Konstitusi
Kedatangan mereka diterima Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva, dan Sekertaris Jenderal (Sekjen) MK Janedjri M Gaffar. Setelah melakukan audiensi sekira 30 menit, mereka pun menyerahkan balsam antikorupsi dan uang logam raksasa.
"Simbol balsam dan kerokan (Uang logam raksasa) ini kita serahkan, agar MK tidak 'masuk angin'," ujar pegiat antikorupsi Benny Susetyo, saat audiensi dengan Ketua MK Hamdan Zoelva di gedung MK.
Lebih lanjut dia menuturkan, MK kedepannya diharapkan memiliki peranan penting untuk mencegah praktik tindak pidana korupsi. Karena MK adalah benteng terakhir agar korupsi itu bisa diatasi di Indonesia. "Sehingga MK hati-hati dalam merumuskan, memutuskan, uji materi undang-undang, baik upaya-upaya memperlemah hukum sehingga para pelaku aktor itu bebas dari hukum," katanya.
Selain itu, koalisi juga berharap agar ke depannya MK lebih bijaksana, serta memiliki keberanian dalam mencegah praktik tindak pidana korupsi. "Sekaligus mampu memulihkan martabat para hakim konstitusi," pungkasnya.
Mereka perwakilan koalisi masyarakat sipil antikorupsi yang hadir diantaranya Rohaniawan Katolik, Romo Benny Susetyo, Wakil Koordinator ICW Agus Sunaryanto, Koordinator Bidang Hukum ICW Emerson Yuntho, Pakar komunikasi politik Effendi Gazali, Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bahrain dan Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar.
MK tetapkan 3 Anggota Dewan Etik Hakim Konstitusi
(lal)