Ongkos cetak surat suara tinggi, KPU pelit soal harga

Kamis, 12 Desember 2013 - 11:06 WIB
Ongkos cetak surat suara...
Ongkos cetak surat suara tinggi, KPU pelit soal harga
A A A
Sindonews.com - Kendati sudah ditetapkan ongkos pencetakan surat suara logistik pemilu sebesar Rp800 miliar, tetapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih memilih-milih harga yang paling murah atas penawaran perusahaan.

Bahkan, KPU cenderung 'pelit' memaksimalkan ongkos yang besar tersebut untuk mendapatkan kualitas surat suara yang layak. Padahal KPU mendambakan hasil cetak suara berkualitas dengan harapan perusahaan saat memproduksi tak terkendala dengan mesin cetak maupun kualitas kertasnya.

Menurut Kepala Biro Logistik KPU, Boradi, penentuan siapa yang lolos mendapatkan jatah pengadaan logistik surat suara tergantung murah atau tidaknya penawaran harga. "Kami belum tahu, tahapannya (ukurannya) harus penawaran. Perkiraan (penawaran) 25 Desember," kata Boradi, di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (12/12/2013).

KPU, lanjut dia, masih terus menyeleksi perusahaan-perusahaan yang lolos prakualifikasi tender. Sekalipun nanti dinyatakan lolos, perusahaan tak serta merta langsung mendapatkan jatah logistik.

KPU bakal membagi perusahaan mana saja dengan kemampuan dan pemahamannya untuk memproduksi pengadaan logistik. Untuk logistik surat suara, setiap konsorsium telah memenuhi kriteria mesin yang layak produksi. "Konsorsium rata-rata ada yang tiga atau empat percetakan," ujar Boradi.

Sebelumnya, KPU menetapkan ongkos cetak suara sebesar Rp800 miliar. Harga tersebut masih diluar ongkos distibusi ke daerah. Kemarin, Kabiro Logistik memastikan anggaran ongkos kirim sebesar Rp150 miliar. Sehingga, jika ditotal antara biaya cetak dan distribusi, KPU menganggarkan kebutuhan logistik pemilu itu sebesar Rp950 miliar.

KPU maksimalkan proses cetak & distribusi surat suara
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4728 seconds (0.1#10.140)