PDIP paling banyak dipilih pemilih muda

Rabu, 11 Desember 2013 - 19:13 WIB
PDIP paling banyak dipilih...
PDIP paling banyak dipilih pemilih muda
A A A
Sindonews.com - Partisipasi pemilih muda dalam politik dan demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu 2014 cukup tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indo Barometer, dari sekitar 64 juta secara keseluruhan pemilih muda, partisipasi politik pemilih muda pada Pemilu 2014 yang sudah memastikan akan memberikan hak pilihnya sebesar 86,9 persen.

“Hanya 3,0 persen yang menjawab belum pasti akan memilih atau tidak, dan yang memastikan tidak akan memilih sebesar 0,5 persen, serta yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 9,6 persen,” kata Direktur Ekskutif Indo Barometer M Qodari saat memaparkan hasil surveinya yang bertajuk Opini Pemilih Muda Terhadap Politik dan Demokrasi di Indonesia Menjelang Pemilu 2014, di Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Hadir juga sebagai penanggap dalam pemaparan survei tersebut Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Pemuda dan Olahraga Maruarar Sirait, Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Survei tersebut dilaksanakan pada 12-23 November 2013 di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang dengan margin of error sebesar plus minus 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik muda Indonesia yang berusia 15-30 tahun ketika survei dilakukan.

Selain memotret partisipasi pemilih muda dalam politik, Qodari memaparkan hasil surveinya juga menemukan angka yang cukup tinggi dalam hal partisipasi pemilih pemuda dalam demokrasi yang diukur dengan berbagai indikator.

Temuannya, kata dia, secara umum pemilih muda menilai nilai-nilai demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk lain. Terhadap kondisi demokrasi Indonesia saat ini, sebanyak 60,4 persen menyatakan puas.

“Namun yang tidak puas juga cukup besar yakni 31,9 persen. Ini harus diperhatikan,” ujarnya.

Adapun soal yang menentukan atau alasan pemilih muda memilih partai dalam pemilu nanti, yang paling dominan adalah fator sejauh mana partai tersebut dekat atau perhatian dengan rakyat.

Responden yang mengutarakan alasan tersebut mencapai 22,3 persen. Faktor lain yang juga signifikan adalah suka dengan tokoh partainya yakni sebesar 11,6 persen.

“Alasan karena partai tidak korupsi hanya 7,0 persen, dan alasan kinerjanya bagus hanya 5,2 persen,” ungkapnya.

Mengacu pada alasan pemilih pemuda itu, partai yang paling banyak dipilih oleh pemilih muda adalah PDIP dengan 18,8 persen, disusul Partai Golkar 12,9 persen, dan Gerindra 8,2 persen.

Yang mengejutkan adalah Partai Demokrat yang hanya dipilih oleh 2,7 persen pemilih muda. Posisi Demokrat malah ada di bawah Partai Hanura yang menempati nomor urut kelima sebagai partai yang bakal dipilih pemilih muda.

Maruarar Sirait mengatakan, PDIP yang dalam survei tersebut di urutan teratas sebagai pilihan pemilih muda yakni sebesar 18,8 persen merasa bersyukur karena terbukti bahwa dua hal yang dominan sebagai alasan mereka menentukan pilihan memang sejauh ini menjadi identitas kuat partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri, yakni dekat dengan rakyat dan tokoh partainya.

“Satu hal yang saya tambahkan adalah kesolidan partai dalam menghadapi event pemilu,” katanya.

Khusus soal figur parpol, lanjut Maruarar, PDIP patut berbangga karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri khususnya dalam waktu 10 tahun ini begitu banyak mengendorsmen kader muda baik di legislatif maupun ekskutif.

Maruarar kemudian menyebutkan beberapa kader muda yang saat ini menjadi kebanggaan para pemuda seperti Joko Widodo dan Ganjar Pranowo serta kepala daerah lain dari PDIP yang prestasinya menonjol. Kemudian kader di legislatif seperti Puan Maharani, Rieke Diah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko, dan Pramono Anung.

“Mereka tidak mungkin lahir kalau hanya dipersiapkan satu atau dua tahun atau tanpa ada dorongan dari Mbak Mega. Beliau sangat berperan dalam melahirkan kader muda potensial, dengan tetap menekankan kaderisasi, tidak instan, dan tidak melalui jalan pintas,” jelasnya.

Sementara Hajriyanto Y Thohari berpandangan, tingginya partisipasi pemilih muda dalam politik dan demokrasi membalikkan asumsi para generasi tua yang sepertinya begitu mengkhawatirkan demokrasi dan sistem politik yang ada saat ini.

“Bahkan pemilih pemuda tidak sekadar tinggi dalam partisipasi, tetapi mereka punya harapan terhadap demokrasi yang prodektif, yang bisa membawa kesejahteraan,” ungkapnya.

Dengan tingginya partisipasi mereka, harapannya dalam waktu yang tersisa ini parpol lebih menampilkan diri agar lebih simpatik dan tampil lebih positif.

Baca berita:
Persoalan DPT, PDIP saran Mendagri dipecat
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6639 seconds (0.1#10.140)