10 mahasiswa UI raih beasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menerima beasiswa dari PT Jamsostek Persero. Mereka adalah mahasiswa yang berprestasi dengan nilai indeks prestasi (IP) di atas tiga.
Mereka adalah Ali Abdillah (FH), Azhar Nurun Ala (FKM), Rivan Tri Yuono (F MIPA), Hasyry Agustin (FH), Maya Nuraini (FIB), Gema Handaru (FT), Ryan Eka Permana (FH), Irham Fathurrahman (FE), Henov Iqbal (FISIP) dan Firdah Hanifah (FISIP). Lima dari sepuluh mahasiswa itu nantinya akan direkrut sebagai karyawan. Rekruitmen didasarkan atas nilai IP dengan lima peringkat teratas.
Dirut PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Massasya mengatakan, program Jamsostek Goes to Campus sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Jams Goes to Campus digelar di 11 universitas se-Indonesia dan puncaknya diadakan di UI, Depok. Tiap mahasiswa mendapatkan Rp5 juta dan tiap universitas mendapat bantuan Rp50 juta. "Ini sebagai rangkaian dari Jams Goes to Campus. Kami juga ingin memberika pemahaman terhadap BPJS," kata Elvyn, Rabu (11/12/2013).
Dikatakan dia, pihaknya ingin mendekatkan mahasiswa sehingga mereka juga bisa memahami pentingnya jaminan sosial. Seperti misi PT Jamsostek (Persero) sendiri yaitu sebagai badan penyelenggaran jaminan sosial. "Kami ingin memenuhi perlindungan bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi tenaga kerja, pengusaha dan negara," ucapnya.
Humas PT Jamsostek (Persero) Kuswahyudi menuturkan, bantuan yang diberikan pada universitas sebagai bantuan operasional. Bantuam diberikan dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara otonomi universitas. "Pemilihan universitas sudah berdasarkan review kami sehingga tidak akan terjadi diskriminasi," tukasnya.
Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi mengatakan, seleksi yang dilakukan pihaknya berdasarkan trac record mahasiswa. Selain memiliki IP yang baik, mereka yang mendapat beasiswa adalah mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Mahasiswa yang menerima antara lain Ketua BEM, wakil BEM, Ketua DPM, Kepala Departemen di BEM. "UI punya record yang bagus dan panjang. Mereka mahasiswa yang aktif dan memiliki nilai akademik bagus serta aktif di kegiatan ekstra kurikuler," katanya.
Ada yang salah dengan sistem pendidikan ITN
Mereka adalah Ali Abdillah (FH), Azhar Nurun Ala (FKM), Rivan Tri Yuono (F MIPA), Hasyry Agustin (FH), Maya Nuraini (FIB), Gema Handaru (FT), Ryan Eka Permana (FH), Irham Fathurrahman (FE), Henov Iqbal (FISIP) dan Firdah Hanifah (FISIP). Lima dari sepuluh mahasiswa itu nantinya akan direkrut sebagai karyawan. Rekruitmen didasarkan atas nilai IP dengan lima peringkat teratas.
Dirut PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Massasya mengatakan, program Jamsostek Goes to Campus sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Jams Goes to Campus digelar di 11 universitas se-Indonesia dan puncaknya diadakan di UI, Depok. Tiap mahasiswa mendapatkan Rp5 juta dan tiap universitas mendapat bantuan Rp50 juta. "Ini sebagai rangkaian dari Jams Goes to Campus. Kami juga ingin memberika pemahaman terhadap BPJS," kata Elvyn, Rabu (11/12/2013).
Dikatakan dia, pihaknya ingin mendekatkan mahasiswa sehingga mereka juga bisa memahami pentingnya jaminan sosial. Seperti misi PT Jamsostek (Persero) sendiri yaitu sebagai badan penyelenggaran jaminan sosial. "Kami ingin memenuhi perlindungan bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi tenaga kerja, pengusaha dan negara," ucapnya.
Humas PT Jamsostek (Persero) Kuswahyudi menuturkan, bantuan yang diberikan pada universitas sebagai bantuan operasional. Bantuam diberikan dalam bentuk uang yang dapat dikelola secara otonomi universitas. "Pemilihan universitas sudah berdasarkan review kami sehingga tidak akan terjadi diskriminasi," tukasnya.
Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi mengatakan, seleksi yang dilakukan pihaknya berdasarkan trac record mahasiswa. Selain memiliki IP yang baik, mereka yang mendapat beasiswa adalah mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Mahasiswa yang menerima antara lain Ketua BEM, wakil BEM, Ketua DPM, Kepala Departemen di BEM. "UI punya record yang bagus dan panjang. Mereka mahasiswa yang aktif dan memiliki nilai akademik bagus serta aktif di kegiatan ekstra kurikuler," katanya.
Ada yang salah dengan sistem pendidikan ITN
(lal)