Dana bansos gampang diselewengkan calon incumbent
A
A
A
Sindonews.com - Politik murah dan dibiayai negara dalam praktiknya selalu menggunakan dana bantuan sosial (bansos). Atau anggaran negara melalui bansos dimanfaatkan calon incumbent untuk maju dalam pemilu.
Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) seraya mengingatkan, praktik dan gejala penggunaan dana bansos untuk modal pencitraan bakal terjadi di Pemilu 2014 tahun depan. Yang diuntungkan adalah mereka yang saat ini duduk di pemerintahan.
Menurut pemerhati pemilu KIPP Jojo Rohi, penggunaan dana bansos untuk mendongkrak suara calon incumbent sudah kerap kali terjadi, baik dalam pemilukada maupun pemilihan presiden (pilpres).
"Potensi penyalahgunaan dana bansos pada pemilu presiden tahun depan sangat terbuka lebar," ujar Jojo kepada Sindonews, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Dilanjutkan dia, biasanya para calon incumbent memberikan dana bansos kepada pemilih menjelang pelaksanaan pemilukada atau pilpres. Pemberian bansos yang paling mencolok adalah pemberian santunan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan oleh partai penguasa pada Pemilu tahun 2009 lalu. Pemberian bantuan kepada pemilih tersebut terbukti efektif dan berhasil mendongkrak perolehan suara partai penguasa kala itu.
Diakui Jojo praktik penyalahgunaan pemberian bansos dalam setiap ajang perhelatan pemilu terus terjadi, lantaran belum ada regulasi jelas terkait 'timing' pemberian bantuan sosial tersebut. "Nah hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh kandidat incumbent, termasuk dalam pilpres kelak," tegas Jojo.
KPU: Belum satupun parpol laporkan dana kampanye
Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) seraya mengingatkan, praktik dan gejala penggunaan dana bansos untuk modal pencitraan bakal terjadi di Pemilu 2014 tahun depan. Yang diuntungkan adalah mereka yang saat ini duduk di pemerintahan.
Menurut pemerhati pemilu KIPP Jojo Rohi, penggunaan dana bansos untuk mendongkrak suara calon incumbent sudah kerap kali terjadi, baik dalam pemilukada maupun pemilihan presiden (pilpres).
"Potensi penyalahgunaan dana bansos pada pemilu presiden tahun depan sangat terbuka lebar," ujar Jojo kepada Sindonews, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Dilanjutkan dia, biasanya para calon incumbent memberikan dana bansos kepada pemilih menjelang pelaksanaan pemilukada atau pilpres. Pemberian bansos yang paling mencolok adalah pemberian santunan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan oleh partai penguasa pada Pemilu tahun 2009 lalu. Pemberian bantuan kepada pemilih tersebut terbukti efektif dan berhasil mendongkrak perolehan suara partai penguasa kala itu.
Diakui Jojo praktik penyalahgunaan pemberian bansos dalam setiap ajang perhelatan pemilu terus terjadi, lantaran belum ada regulasi jelas terkait 'timing' pemberian bantuan sosial tersebut. "Nah hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh kandidat incumbent, termasuk dalam pilpres kelak," tegas Jojo.
KPU: Belum satupun parpol laporkan dana kampanye
(lal)