Koruptor di Indonesia didominasi orang ternama
A
A
A
Sindonews.com - Tepat hari ini bangsa-bangsa di dunia memeringati Hari Antikorupsi sedunia. Begitu juga Indonesia, masalah korupsi masih menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini, karena pelaku korupsi dilakukan pejabat tingkat pemerintah pusat.
Setidaknya sepanjang tahun 2013, pelaku korupsi diwarnai mereka yang notabene para pengambil kebijakan ditingkat pusat. Korupsi mulai menyasar pada orang-orang yang diketahui memiliki peran penting sebagai pengambil kebijakan.
Publik menilai, kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, sebab pemberantasan korupsi yang didengung-dengungkan pemerintah masih jauh dari sempurna. "Ini gawat. Justru koruptor ini (Indonesia) didominasi nama-nama beken di pemerintahan," kata Peneliti Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, di Jakarta, Senin (9/12/2013).
Pemerintah, lanjut Karyono, bukan saja gagal dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Akan tetapi, banyaknya koruptor yang tertangkap menunjukkan sistem yang dibangun pemerintah selama ini tak berjalan efektif.
Menurutnya, ditangkapnya orang-orang di partai pendukung pemerintah menegaskan, kualitas kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih diragukan dalam memberantas korupsi.
"Sekarang faktanya partai yang gunakan jargon katakan tidak pada korupsi malah pelaku korupsi itu sendiri. Ini bagaimana publik bisa percaya," tegasnya.
Ditambahkan dia, kendati masih diduga, kata dia, munculnya nama Boediono di kasus Century menunjukkan korupsi mulai menguak disekitaran istana. "Belum lagi kasus-kasus lain yang sekarang lagi ditangani KPK. SKK Migas, Hambalang, Sapi Impor, publik kini mulai menduga-duga," tutupnya.
Ini 12 "noda hitam" pemberantasan korupsi 2013
Setidaknya sepanjang tahun 2013, pelaku korupsi diwarnai mereka yang notabene para pengambil kebijakan ditingkat pusat. Korupsi mulai menyasar pada orang-orang yang diketahui memiliki peran penting sebagai pengambil kebijakan.
Publik menilai, kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, sebab pemberantasan korupsi yang didengung-dengungkan pemerintah masih jauh dari sempurna. "Ini gawat. Justru koruptor ini (Indonesia) didominasi nama-nama beken di pemerintahan," kata Peneliti Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, di Jakarta, Senin (9/12/2013).
Pemerintah, lanjut Karyono, bukan saja gagal dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Akan tetapi, banyaknya koruptor yang tertangkap menunjukkan sistem yang dibangun pemerintah selama ini tak berjalan efektif.
Menurutnya, ditangkapnya orang-orang di partai pendukung pemerintah menegaskan, kualitas kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih diragukan dalam memberantas korupsi.
"Sekarang faktanya partai yang gunakan jargon katakan tidak pada korupsi malah pelaku korupsi itu sendiri. Ini bagaimana publik bisa percaya," tegasnya.
Ditambahkan dia, kendati masih diduga, kata dia, munculnya nama Boediono di kasus Century menunjukkan korupsi mulai menguak disekitaran istana. "Belum lagi kasus-kasus lain yang sekarang lagi ditangani KPK. SKK Migas, Hambalang, Sapi Impor, publik kini mulai menduga-duga," tutupnya.
Ini 12 "noda hitam" pemberantasan korupsi 2013
(lal)