Kroni Istana tersandera, era SBY & Orba sama saja
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hambalang, Kemenpora, Deddy Kusdinar (DK) menyebutkan, proyek Hambalang sebagai bancakan penguasa.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Zulfikar Ghazali mengatakan, munculnya sejumlah nama yang disinyalir dekat atau kroni dengan Istana, menandakan bahwa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak jauh berbeda dengan era Orde Baru (Orba).
"Sudah seperti orba, penguasa itu terlibat dalam bagi-bagi rezeki, tidak ada makan siang gratis," kata Zulfikar, saat dihubungi Sindonews, Rabu (4/12/2013).
Menurutnya, dengan munculnya hal tersebut, Presiden SBY tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, para pembantu atau pihak yang dekat dengan Istana, justru ikut bermain dalam proyek-proyek yang bernilai besar.
"Artinya kebijakan Presiden ya tergantung pada mereka itu (pihak yang dekat Istana), Presiden tidak bisa berbuat banyak, tapi tersandera, jabatannya saja tinggi," ucapnya.
Diketahui, nama Kepala Rumah Tangga Cikeas Silvya Soleha alias Ibu Pur turut bermain dan mencaplok proyek pengadaan peralatan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Fakta itu terungkap saat mantan Direktur Marketing Permai Grup sekaligus anak buah terpidana Muhammad Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang (Rosa) memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan terdakwa mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hambalang, Kemenpora, Deddy Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa, 3 Desember 2013.
Bupati Bogor: Proyek Hambalang langgar IMB
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Zulfikar Ghazali mengatakan, munculnya sejumlah nama yang disinyalir dekat atau kroni dengan Istana, menandakan bahwa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak jauh berbeda dengan era Orde Baru (Orba).
"Sudah seperti orba, penguasa itu terlibat dalam bagi-bagi rezeki, tidak ada makan siang gratis," kata Zulfikar, saat dihubungi Sindonews, Rabu (4/12/2013).
Menurutnya, dengan munculnya hal tersebut, Presiden SBY tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, para pembantu atau pihak yang dekat dengan Istana, justru ikut bermain dalam proyek-proyek yang bernilai besar.
"Artinya kebijakan Presiden ya tergantung pada mereka itu (pihak yang dekat Istana), Presiden tidak bisa berbuat banyak, tapi tersandera, jabatannya saja tinggi," ucapnya.
Diketahui, nama Kepala Rumah Tangga Cikeas Silvya Soleha alias Ibu Pur turut bermain dan mencaplok proyek pengadaan peralatan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Fakta itu terungkap saat mantan Direktur Marketing Permai Grup sekaligus anak buah terpidana Muhammad Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang (Rosa) memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan terdakwa mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Hambalang, Kemenpora, Deddy Kusdinar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa, 3 Desember 2013.
Bupati Bogor: Proyek Hambalang langgar IMB
(maf)