Jaga pencitraan Islam, OKI akan bangun media netral
A
A
A
Sindonews.com - Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI) Abdullah bin Abdul Mohsen Al Turki mengatakan, negara-negara Islam memerlukan satu lembaga pemberitaan yang terpusat dan besar.
Hal ini bertujuan, untuk membentengi pemberitaan terkait Islam di dunia Internasional. Menurut dia, selama ini berbagai media di dunia kerap menyudutkan Islam, terutama terkait konflik yang terjadi di negara-negara Islam. Untuk itu diperlukan media tersendiri, guna mengimbangi pemberitaan.
"Gambaran Islam yang tercipta sekarang merupakan agama yang radikal. Melekat sekali dengan kegiatan terorisme, dan hal-hal berbau kekerasan. Karena itu, diperlukan pengimbangan dengan media tersendiri, agar informasi yang beredar di masyarakat dapat berimbang," tandas Abdullah, dalam pembukaan Konferensi Media Islam oleh OKI, di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Dia mengatakan, dalam mewujudkan masukan tersebut, maka dibahas dalam konferensi media tahunan yang akan digelar di Jakarta. Konferensi Media Islam oleh OKI tersebut, akan berlangsung pada 3-5 Desember 2013.
Kegiatan tersebut akan diikuti olehpelaku media dari 57 negara peserta OKI. Selain itu, berbagai narasumber yang kompeten di bidang media turut mengisi berbagai panel dalam konferensi tersebut.
Seperti wartawan senior Parni Hadi, pemilik percetakan Mizan Haidar Bagir, CEO Cordoba TV Spanyol Hussein Mansour, Guru Besar media asal Mesir Amany Bassyuni dan deretan praktisi serta pakar media lainnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
Hal ini bertujuan, untuk membentengi pemberitaan terkait Islam di dunia Internasional. Menurut dia, selama ini berbagai media di dunia kerap menyudutkan Islam, terutama terkait konflik yang terjadi di negara-negara Islam. Untuk itu diperlukan media tersendiri, guna mengimbangi pemberitaan.
"Gambaran Islam yang tercipta sekarang merupakan agama yang radikal. Melekat sekali dengan kegiatan terorisme, dan hal-hal berbau kekerasan. Karena itu, diperlukan pengimbangan dengan media tersendiri, agar informasi yang beredar di masyarakat dapat berimbang," tandas Abdullah, dalam pembukaan Konferensi Media Islam oleh OKI, di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Dia mengatakan, dalam mewujudkan masukan tersebut, maka dibahas dalam konferensi media tahunan yang akan digelar di Jakarta. Konferensi Media Islam oleh OKI tersebut, akan berlangsung pada 3-5 Desember 2013.
Kegiatan tersebut akan diikuti olehpelaku media dari 57 negara peserta OKI. Selain itu, berbagai narasumber yang kompeten di bidang media turut mengisi berbagai panel dalam konferensi tersebut.
Seperti wartawan senior Parni Hadi, pemilik percetakan Mizan Haidar Bagir, CEO Cordoba TV Spanyol Hussein Mansour, Guru Besar media asal Mesir Amany Bassyuni dan deretan praktisi serta pakar media lainnya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)