Gedung baru DPR sarat dengan mafia proyek
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Kepala Divisi Kontruksi PT Adhi Karya, Teuku Bagus Mochammad Noor, mulai membuka satu persatu proyek-proyek yang sarat dengan mafia dan korupsi.
Melalui pengacaranya, Teuku Bagus, menyebut rencana pembangunan proyek gedung baru DPR, bagian dari mafia proyek. Namun, proyek senilai Rp1,8 triliun itu gagal dikerjakan.
"Nah itu grand design DPR, itu bagian dari permainan mafia proyek ada di situ juga," kata Haryo B. Wibowo, kuasa hukum Teuku Bagus di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2013).
Haryo datang ke KPK untuk mendampingi Teuku Bagus yang menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Kini, Teuku Bagus sudah ditahan KPK di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.
Kendati demikian, Haryo tidak berani buka-bukaan siapa saja yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung DPR itu. Dia berjanji akan mengungkap pada kesempatan selanjutnya. "Saya belum bisa ungkapkan itu. Nanti saja prosesnya ke depan. Untuk selanjutnya mungkin bisa saya ungkapkan," tukasnya.
Melalui pengacaranya, Teuku Bagus, menyebut rencana pembangunan proyek gedung baru DPR, bagian dari mafia proyek. Namun, proyek senilai Rp1,8 triliun itu gagal dikerjakan.
"Nah itu grand design DPR, itu bagian dari permainan mafia proyek ada di situ juga," kata Haryo B. Wibowo, kuasa hukum Teuku Bagus di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2013).
Haryo datang ke KPK untuk mendampingi Teuku Bagus yang menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Kini, Teuku Bagus sudah ditahan KPK di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.
Kendati demikian, Haryo tidak berani buka-bukaan siapa saja yang terlibat dalam proyek pembangunan Gedung DPR itu. Dia berjanji akan mengungkap pada kesempatan selanjutnya. "Saya belum bisa ungkapkan itu. Nanti saja prosesnya ke depan. Untuk selanjutnya mungkin bisa saya ungkapkan," tukasnya.
(maf)