Bawaslu dinilai ngawur sebut penggiat pemilu pesaing
A
A
A
Sindonews.com - Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) menganggap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) "ngawur" karena menyatakan para penggiat atau pemantau pemilu sebagai pesaingnya.
"Ini kan bahaya, Bawaslu anggap pemantau pemilu sebagai pesaing," kata Wakil Sekjen KIPP Jojo Rohi, saat dihubungi Sindonews, Jakarta, Senin 28 Oktober 2013.
Dikatakan Jojo, antara Bawaslu dan para pemantau pemilu memiliki peran dan fungsi yang sama-sama penting. Keduanya sama-sama bertugas melakukan pengawasan serta pemantauan terhadap proses pemilu. Karena itu, antara keduanya harus terjadi hubungan harmonis dan saling menguatkan.
"Apa yang membedakan pemantau dan pengawas? Hanya soal logo saja dan kewenangan yang diberikan negara, tapi prinsip kerjanya sama," jelas Jojo.
Ditambahkan Jojo, pemantau pemilu sekalipun tak resmi sebagai lembaga yang diakui sah oleh negara, tetapi memiliki peran penting dalam proses pemilu. Pemantau pemilu dalam hal ini berharap tingkat pemilih terus meningkat. Sehingga, masyarakat tak lagi golput dan memandang pemilu sebagai jalan demokrasi yang bisa diandalkan.
"Publik menilai tidak ada kaitan antara demokrasi dan peningkatan kesejahteraan. Itulah sebabnya angka golput kian meninggi," tutup Jojo.
Baca berita:
Bawaslu sebut aktivis pemilu sebagai mitra
"Ini kan bahaya, Bawaslu anggap pemantau pemilu sebagai pesaing," kata Wakil Sekjen KIPP Jojo Rohi, saat dihubungi Sindonews, Jakarta, Senin 28 Oktober 2013.
Dikatakan Jojo, antara Bawaslu dan para pemantau pemilu memiliki peran dan fungsi yang sama-sama penting. Keduanya sama-sama bertugas melakukan pengawasan serta pemantauan terhadap proses pemilu. Karena itu, antara keduanya harus terjadi hubungan harmonis dan saling menguatkan.
"Apa yang membedakan pemantau dan pengawas? Hanya soal logo saja dan kewenangan yang diberikan negara, tapi prinsip kerjanya sama," jelas Jojo.
Ditambahkan Jojo, pemantau pemilu sekalipun tak resmi sebagai lembaga yang diakui sah oleh negara, tetapi memiliki peran penting dalam proses pemilu. Pemantau pemilu dalam hal ini berharap tingkat pemilih terus meningkat. Sehingga, masyarakat tak lagi golput dan memandang pemilu sebagai jalan demokrasi yang bisa diandalkan.
"Publik menilai tidak ada kaitan antara demokrasi dan peningkatan kesejahteraan. Itulah sebabnya angka golput kian meninggi," tutup Jojo.
Baca berita:
Bawaslu sebut aktivis pemilu sebagai mitra
(kri)