Cak Ali: Indonesia butuh pemimpin muda visioner
A
A
A
Sindonews.com - Sumpah Pemuda adalah momentum untuk membangkitkan rasa kebangsaan yang mulai luntur. Bukan justru larut pada budaya asing yang berjejal masuk dan mengancam disintegrasi bangsa.
"Sumpah Pemuda adalah semangat untuk memupuk dan mempererat kembali nilai-nilai kebangsaan kita," ujar Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, saat memberikan orasi di hadapan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Se-Indonesia di Gedung Pegadaian Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).
Cak Ali, sapaan akrabnya menjelaskan, semangat 28 Oktober juga sebuah ikhtiar besar dari anak bangsa untuk mempersatukan segala bentuk perbedaan. Menerima perbedaan adalah dasar untuk kemajuan bangsa.
"Indonesia adalah bangsa yang menghargai dan menghormati perbedaan sebagai sebuah rahmat untuk hidup bersama. Perbedaan bukanlah sebab bagi pemuda Indonesia untuk bersikap kasar dan kekerasan, ungkapnya.
Cak Ali melanjutkan, dalam menjalani masa transisi ke depan, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang mampu menggerakkan kaum muda agar bersatu padu. "Pemimpin Indonesia ke depan membutuhkan pemuda yang visioner. Pemimpin yang bisa menjadi motivator bangsa seperti Soekarno dan Hatta," jelas salah satu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan ini.
Selain pemimpin visoner dan bisa menjadi motivator, menurut Cak Ali, yang juga Calon Presiden Partai Demokrat ini, pemimpin Indonesia seharusnya adalah sosok yang telah ditempa berbagai perjuangan.
"Tidak ada pemimpin besar yang hidup hanya duduk di balik meja tanpa berbuat apapun. Seorang pemimpin harus mempunyai tanggung jawab, bergerak untuk kepentingan orang banyak. Kebangkitan Indonesia selalu diawali oleh kaum muda, karena itu kaum muda selain pengukir, juga sebagai pewaris bangsa dan negara," tandasnya.
Ditambahkannya, Indonesia memiliki peluang memimpin dunia karena memiliki potensi ekonomi kuat, tetapi dengan syarat harus diperkuat semangat kebangsaan.
Baca berita:
Sumpah Pemuda, politikus muda korup hancurkan harapan publik
"Sumpah Pemuda adalah semangat untuk memupuk dan mempererat kembali nilai-nilai kebangsaan kita," ujar Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, saat memberikan orasi di hadapan Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) Se-Indonesia di Gedung Pegadaian Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013).
Cak Ali, sapaan akrabnya menjelaskan, semangat 28 Oktober juga sebuah ikhtiar besar dari anak bangsa untuk mempersatukan segala bentuk perbedaan. Menerima perbedaan adalah dasar untuk kemajuan bangsa.
"Indonesia adalah bangsa yang menghargai dan menghormati perbedaan sebagai sebuah rahmat untuk hidup bersama. Perbedaan bukanlah sebab bagi pemuda Indonesia untuk bersikap kasar dan kekerasan, ungkapnya.
Cak Ali melanjutkan, dalam menjalani masa transisi ke depan, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang mampu menggerakkan kaum muda agar bersatu padu. "Pemimpin Indonesia ke depan membutuhkan pemuda yang visioner. Pemimpin yang bisa menjadi motivator bangsa seperti Soekarno dan Hatta," jelas salah satu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan ini.
Selain pemimpin visoner dan bisa menjadi motivator, menurut Cak Ali, yang juga Calon Presiden Partai Demokrat ini, pemimpin Indonesia seharusnya adalah sosok yang telah ditempa berbagai perjuangan.
"Tidak ada pemimpin besar yang hidup hanya duduk di balik meja tanpa berbuat apapun. Seorang pemimpin harus mempunyai tanggung jawab, bergerak untuk kepentingan orang banyak. Kebangkitan Indonesia selalu diawali oleh kaum muda, karena itu kaum muda selain pengukir, juga sebagai pewaris bangsa dan negara," tandasnya.
Ditambahkannya, Indonesia memiliki peluang memimpin dunia karena memiliki potensi ekonomi kuat, tetapi dengan syarat harus diperkuat semangat kebangsaan.
Baca berita:
Sumpah Pemuda, politikus muda korup hancurkan harapan publik
(kri)