Nanoteknologi bawa manfaat pada dunia farmasi

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 20:59 WIB
Nanoteknologi bawa manfaat...
Nanoteknologi bawa manfaat pada dunia farmasi
A A A
Sindonews.com - Era nanoteknologi di Indonesia saat ini mulai berkembang. Sejak masuk ke Indonesia pada lima tahun lalu, nanoteknologi telah membawa banyak manfaat pada dunia industri dan obat-obatan.

Bahkan saat ini sudah ada obat yang menerapkan tehnologi modern ini. Misalnya saja, obat untuk vitamin dan penyakit lokal seperti nyeri sendi.

Proses riset terhadap teknologi di dunia farmasi pun terus berkembang, sehingga ke depan dunia obat-obatan dapat menghasilkan formula rendah dosis namun tetap tepat sasaran.

Nanoteknologi farmasi merupakan ilmu-ilmu farmasi yang menggabungkan teknologi farmasi, kimia farmasi, biologi farmasi, bioteknologi farmasi dan lainya. Dengan adanya nanoteknologi farmasi, katanya, tentunya memberikan peluang baru dalam sistem penghantaran obat dan strategi dalam penargetan obat sehingga lebih tepat sasaran.

"Tapi kami juga perlu mengetahui efek samping seperti apa yang ditimbulkan," kata Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) Wahono Sumaryono, pada seminar internasional 'Biopolymeric Micro/nanoparticles for Drug and Protein Delivery, di Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FF UP), Jakarta, Sabtu (26/10/2013).

Seminar tersebut menampilkan pembicara dari luar negeri dan dalam negeri, seperti adalah Prof Garnpimol C Ritthidej (Chulalangkorn University, Thailand), Jing Zhao (National University Singapore), Dr Mike Ahern (School of Science, Institute of Technology Tallaght, Dublin Irlandia).

Sedangkan dari dalam negeri adalah Prof. Habil H. J. Freisleben (Faklutas Farmasi Universitas Indonesia), Dr Heni Rachmawati (ITB) dan Dr Deni Rahmat (Universitas Pancasila).

Dengan adanya nanoteknolgi, tentunya akan menguak revolusi dunia di bidang farmasi tersebut. Karena nanoteknologi mampu mengurangi bahan baku obat, sehingga penggunaannya lebih sedikit dibandingkan tidak menggunakan nanoteknologi.

"Biaya bahan baku obat lebih murah dan sekidit, tetapi memang dibutuhkan investasi besar dalam mengembangkan nanoteknologi," katanya.

Ditambahkan dia, saat ini perkembangan nanoteknologi bukan hanya di farmasi, tetapi juga dibidang lainnya seperti kosmetik.

"Banyak industri kosmetik yang memanfaatkan keungggulan nanteknologi tersebut," ujarnya.

Klik di sini untuk beirta terkait.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1097 seconds (0.1#10.140)