Kinerja para pembisik SBY dipertanyakan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak reaktif mengomentari isu-isu yang berkaitan dengan dirinya dalam dua minggu terakhir.
Mulai dari tudingan kedekatannya dengan Bunda Putri sampai semakin memanasnya hubungan dengan Anas Urbaningrum Cs yang tergambar lewat pesan singkat yang bocor ke publik.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menilai wajar jika SBY sedikit reaktif menanggapi isu yang dianggap memojokkan kinerja pemerintahannya dan dirinya secara pribadi.
"Beberapa kali SBY menyatakan keinginannya untuk mengakhiri kekuasaannya periode kedua ini secara baik, sebagaimana dia dipilih secara baik. Tampaknya di tengah konsentrasi mewujudkan keinginannya itu muncul "gerakan" dengan sebaran isu yang mengganggu konsentrasinya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (26/10/2013).
"Ironisnya "gerakan" dan sebaran isunya itu muncul dari mantan "orang-orangnya" sendiri," lanjut dia.
Apalagi, lanjutnya, dari dua respons "emosional" terkait Bunda Putri dan pesan singkat kecaman terhadap Anas Urbaningrum muncul seusai kunjungan atau kegiatan kenegaraan SBY.
"Jadi terlihat betul, betapa SBY merasa bekerja tiba-tiba muncul isu yang menyerang dirinya," kata Bakir.
Menurut dia, para pembisik presiden seharusnya bisa menjaga betul berbagai informasi yang sampai ke telinga SBY. Agar, tidak muncul kesan bahwa SBY terlalu reaktif.
"Menurut saya seharusnya orang-orang dekat SBY bisa menjaga agar informasi-informasi sensitif personal itu tak sampai ke SBY atau disarankan untuk tidak direspons. Bukan malah disuguhi informasi yang menyerang dirinya dan menjadi kontraproduktif," pungkasnya.
Baca berita:
Anas ingatkan SBY hati-hati dari para pembisiknya
Mulai dari tudingan kedekatannya dengan Bunda Putri sampai semakin memanasnya hubungan dengan Anas Urbaningrum Cs yang tergambar lewat pesan singkat yang bocor ke publik.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, A Bakir Ihsan menilai wajar jika SBY sedikit reaktif menanggapi isu yang dianggap memojokkan kinerja pemerintahannya dan dirinya secara pribadi.
"Beberapa kali SBY menyatakan keinginannya untuk mengakhiri kekuasaannya periode kedua ini secara baik, sebagaimana dia dipilih secara baik. Tampaknya di tengah konsentrasi mewujudkan keinginannya itu muncul "gerakan" dengan sebaran isu yang mengganggu konsentrasinya," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Sabtu (26/10/2013).
"Ironisnya "gerakan" dan sebaran isunya itu muncul dari mantan "orang-orangnya" sendiri," lanjut dia.
Apalagi, lanjutnya, dari dua respons "emosional" terkait Bunda Putri dan pesan singkat kecaman terhadap Anas Urbaningrum muncul seusai kunjungan atau kegiatan kenegaraan SBY.
"Jadi terlihat betul, betapa SBY merasa bekerja tiba-tiba muncul isu yang menyerang dirinya," kata Bakir.
Menurut dia, para pembisik presiden seharusnya bisa menjaga betul berbagai informasi yang sampai ke telinga SBY. Agar, tidak muncul kesan bahwa SBY terlalu reaktif.
"Menurut saya seharusnya orang-orang dekat SBY bisa menjaga agar informasi-informasi sensitif personal itu tak sampai ke SBY atau disarankan untuk tidak direspons. Bukan malah disuguhi informasi yang menyerang dirinya dan menjadi kontraproduktif," pungkasnya.
Baca berita:
Anas ingatkan SBY hati-hati dari para pembisiknya
(kri)