Cara mahasiswa UGM rekayasa anggrek

Jum'at, 25 Oktober 2013 - 20:48 WIB
Cara mahasiswa UGM rekayasa anggrek
Cara mahasiswa UGM rekayasa anggrek
A A A
Sindonews.com - Tanaman anggrek yang menjadi kekayaan alam Indonesia, ternyata justru banyak dikembangkan oleh negara lain seperti Singapura, Taiwan, Jepang dan Cina.

Merasa prihatin dengan kondisi tersebut, sekaligus menyadari peluang bisnis dari tanaman anggrek, membuat empat mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), melakukan rekayasa pembesaran ukuran bunga anggrek.

"Sebagai negara asal anggrek dengan 22.000 jenis, Indonesia justru mengimpor tanaman ini dari negara lain," kata mahasiswa Fakultas Biologi UGM, Agus Setiawan kepada wartawan, Jumat 25 Oktober 2013.

"Padahal jika kita mampu menjadi negara pengekspor, keuntungan besar tentu bisa didapat. Karenanya kami berpikir untuk melakukan rekayasa kromosom pada tanaman anggrek agar bisa diperoleh bunga yang lebih besar," imbuhnya.

Bersama ketiga teman lainnya yakni Anahtadiya, Abrory dan Restiyanti, Agus melakukan poliploidisasi atau penggandaan kromosom. Perlakuan tersebut dilakukan pada tanaman anggrek tanah yang masa tunggu berbunganya paling cepat yakni sekira satu sampai dua tahun.

Ternyata dengan menggandakan kromosom anggrek tanah dari 46 menjadi 92, terbukti bunga yang dihasilkan bisa 1,5 sampai dua kali lipat dari ukuran asli yakni berdiameter tiga sampai empat centimeter (Cm).

"Kami sengaja memilih anggrek tanah, karena anggrek jenis ini lebih mudah dipelihara dibanding jenis lain. Dengan memperbanyak kromosom, berarti meningkatkan metabolisme tanaman. Hasilnya, ukuran bunga pun bisa membesar," jelasnya.

Menyadari kelemahan penggandaan kromosom yang melampaui batas bisa mematikan tanaman itu sendiri karena akan diikuti pembelahan sel, mereka pun melanjutkan dengan melakukan pemberian senyawa kolkisin usai penggandaan kromosom.

"Senyawa kolkisin berguna menghilangkan benang-benang fibril yang terbentuk jelang pembelahan sel. Tentu jika benang-benang fibril ditiadakan, sel tidak akan membelah. Dengan rekayasa ini tanaman anggrek yang dihasilkan jelas semakin baik dan ini menambah nilai jualnya," tutur Agus.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5523 seconds (0.1#10.140)