Sertifikasi halal obat harus lihat secara menyeluruh

Sindonews.com - Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Dany Pratomo mengatakan, memberikan sertifikasi halal haram pada obat merupakan cara yang ideal.

Namun, hal tersebut harus dilihat pada kedaruratan kondisi dan juga mempertimbangkan keuntungan serta biaya dari obat yang telah disertifikasikan.

"Saya pun mendukung, tetapikan hal tersebut harus dilihat dari berbagai sudut pandang," jelasnya
saat dihubungi KORAN SINDO, Rabu 9 Oktober 2013.

Menurut dia, kebanyakan dari obat masih menggunakan alkohol sebagai bahan pelarut. Sedangkan jika obat diharuskan halal harus terbuat dari bahan-bahan yang halal. Untuk itu, pemerintah harus melihat kepentingan dan kebutuhan rasio bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan obat. "Saat ini alkohol belum tergantikan di dunia farmasi," katanya.

Sebetulnya, lanjut dia, farmasi dapat memodifikasi molekul di dalam alkohol agar dapat tergantikan oleh zat aktif lainnya. Tetapi hal tersebut membutuhkan investasi biaya dan waktu untuk mencari modifikasi tersebut. "Bukannya tidak bisa, tetapi membutuhkan waktu yang cukup banyak serta biaya yang tidak sedikit," tegasnya.

Baca juga berita terkait, UI sebut belum perlu untuk sertifikasi obat.