Mega khawatirkan lonjakan penduduk
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengkritik program Keluarga Berencana (KB), yang tak berjalan efektif.
Menurutnya, jika penduduk terlampau banyak, maka akan terkait erat dengan ancaman kerawanan pangan dan kemisknan.
Tahun 2050, Megawati memprediksi ledakan penduduk akan semakin parah. Ia menghitung penduduk Indonesia bisa lebih dari 300 juta jiwa.
"Kita mungkin akan meledak, bisa sampai 300 (juta) atau lebih. Tetapi jangan sampai kita memproduksi manusia yang pengetahuannya di bawah rata-rata, yang kesehatannya di bawah rata-rata," ucapnya dalam diskusi Perempuan dan Peradaban Indonesia, di DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
Mega mengaku sering bertemu ibu rumah tangga di berbagai daerah yang menolak program KB. Masih banyak stigma di masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki. "Saya tawarkan kembali soal KB, mereka menolak," ungkapnya.
"Anak itu rezeki, ya betul, tapi ada koma. Pernahkah berpikir satu anak biayanya berapa. Seorang tukang ojek satu hari berapa uang yang dibawa pulang, tukang ojek masa anaknya tujuh," paparnya.
Mega juga mengkritik asupan makanan untuk anak-anak berupa mie instan yang tak cukup memenuhi nilai gizi bagi anak. "Ibu-ibu di pedesaan saya tanya, enggak ada yang berterus terang kasih makanan apa untuk anak-anaknya, hanya diam saja saat ditanya, karena begitu bangun tidur ketemu makanan yang tak ada gizinya," tukasnya.
Menurutnya, jika penduduk terlampau banyak, maka akan terkait erat dengan ancaman kerawanan pangan dan kemisknan.
Tahun 2050, Megawati memprediksi ledakan penduduk akan semakin parah. Ia menghitung penduduk Indonesia bisa lebih dari 300 juta jiwa.
"Kita mungkin akan meledak, bisa sampai 300 (juta) atau lebih. Tetapi jangan sampai kita memproduksi manusia yang pengetahuannya di bawah rata-rata, yang kesehatannya di bawah rata-rata," ucapnya dalam diskusi Perempuan dan Peradaban Indonesia, di DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
Mega mengaku sering bertemu ibu rumah tangga di berbagai daerah yang menolak program KB. Masih banyak stigma di masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki. "Saya tawarkan kembali soal KB, mereka menolak," ungkapnya.
"Anak itu rezeki, ya betul, tapi ada koma. Pernahkah berpikir satu anak biayanya berapa. Seorang tukang ojek satu hari berapa uang yang dibawa pulang, tukang ojek masa anaknya tujuh," paparnya.
Mega juga mengkritik asupan makanan untuk anak-anak berupa mie instan yang tak cukup memenuhi nilai gizi bagi anak. "Ibu-ibu di pedesaan saya tanya, enggak ada yang berterus terang kasih makanan apa untuk anak-anaknya, hanya diam saja saat ditanya, karena begitu bangun tidur ketemu makanan yang tak ada gizinya," tukasnya.
(maf)