Figur merakyat tingkatkan partisipasi pemilih
A
A
A
Sindonews.com - Tingkat partisipasi pemilih dari pemilu ke pemilu cenderung menurun, hal itu perlu menjadi perhatian serius baik parpol atau penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, partisipasi pemilih dalam pemilu bisa meningkat jika figur yang ikut berkompetisi mempunyai kedekatan dengan rakyat.
"Figur yang dekat dengan rakyat mampu meningkatkan partisipasi pemilih atau mengurangi golput," kata Hasto di Jakarta, Rabu (2/9/2013).
Dia mencontohkan, putaran pertama Pilkada DKI Jakarta partisipasi pemilih 62%, sementara putaran kedua meningkat menjadi 65.6%. Menurutnya, hal ini tidak bisa dilepaskan dari figur Joko Widodo (Jokowi) yang gemar <>blusukan.
Lebih jauh Hasto menjelaskan, meningkatnya angka golput bisa saja karena pilihan politik atau karena kinerja parpol tidak memuaskan publik, sehingga masyarakat enggan menggunakan hak pilihnya.
Atas dasar itu, kata Hasto, PDIP terus berbenah diri, melalui institusional partai guna semakin mendekatkaan wajah ideal partai di tengah rakyat.
"Psikotest yang dijalankan pada saat pencalegan, adalah bagian dari perbaikan kinerja Partai di dalam melakukan rekrutmen", tegas Hasto.
Baca juga berita PDIP keukeuh PT tetap 20 persen.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, partisipasi pemilih dalam pemilu bisa meningkat jika figur yang ikut berkompetisi mempunyai kedekatan dengan rakyat.
"Figur yang dekat dengan rakyat mampu meningkatkan partisipasi pemilih atau mengurangi golput," kata Hasto di Jakarta, Rabu (2/9/2013).
Dia mencontohkan, putaran pertama Pilkada DKI Jakarta partisipasi pemilih 62%, sementara putaran kedua meningkat menjadi 65.6%. Menurutnya, hal ini tidak bisa dilepaskan dari figur Joko Widodo (Jokowi) yang gemar <>blusukan.
Lebih jauh Hasto menjelaskan, meningkatnya angka golput bisa saja karena pilihan politik atau karena kinerja parpol tidak memuaskan publik, sehingga masyarakat enggan menggunakan hak pilihnya.
Atas dasar itu, kata Hasto, PDIP terus berbenah diri, melalui institusional partai guna semakin mendekatkaan wajah ideal partai di tengah rakyat.
"Psikotest yang dijalankan pada saat pencalegan, adalah bagian dari perbaikan kinerja Partai di dalam melakukan rekrutmen", tegas Hasto.
Baca juga berita PDIP keukeuh PT tetap 20 persen.
(lal)