Terapkan sanitasi melalui lima pilar
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan data statistik Kementrian Pekerjaan Umum pada 2012 lalu, 57 persen penduduk Indonesia, sudah bisa mengakses fasilitas sanitasi sehat. Namun, angka tersebut masih jauh dari target pemerintah yang mencapai angka 62,4 persen.
“Separuh lebih penduduk Indonesia tinggal di area urban. Sehingga infrastruktur perlu diperluas dengan melandaskan lima pilar,” ujar Menteri PU Djoko Kirmanto, Rabu (2/10/2013).
Diantara lima pilar itu, yakni peningkatan jumlah fasilitas sanimas, perbaikan kualitas dengan melibatkan peran swasta dan privat, pengelolaan regulasi dan manajemen pemanfaatan sumber daya air dan dukungan anggaran.
Hingga 2012, pemerintah pusat telah membangun 572 unit fasilitas sanimas di 169 kota. Sedangkan pada tahun ini. "Jumlah tersebut bertambah 344 unit yang dibangun di 180 kota," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengucuran anggaran pemerintah secara signifikan terhadap program sanitasi komunal, dipercaya mampu membebaskan masyarakat dari imbas buruk aktivitas MCK yang tidak sehat.
Ketua World Toilet Organization (WTO) Jack Sim dalam sambutannya di World Toilet Summit 2013 di Solo, Rabu (02/10/2013) mengatakan, dukungan pemerintah merupakan aspek utama gerakan toilet bersih melalui produk regulasi.
Sejak WTO berdiri 28 tahun silam, pemerintah didorong memperluas pengetahuannya mengenai sanitasi masyarakat (sanimas), sebagai solusi atas persoalan MCK dan minimnya ketersediaan air bersih.
Klik di sini untuk berita terkait.
“Separuh lebih penduduk Indonesia tinggal di area urban. Sehingga infrastruktur perlu diperluas dengan melandaskan lima pilar,” ujar Menteri PU Djoko Kirmanto, Rabu (2/10/2013).
Diantara lima pilar itu, yakni peningkatan jumlah fasilitas sanimas, perbaikan kualitas dengan melibatkan peran swasta dan privat, pengelolaan regulasi dan manajemen pemanfaatan sumber daya air dan dukungan anggaran.
Hingga 2012, pemerintah pusat telah membangun 572 unit fasilitas sanimas di 169 kota. Sedangkan pada tahun ini. "Jumlah tersebut bertambah 344 unit yang dibangun di 180 kota," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengucuran anggaran pemerintah secara signifikan terhadap program sanitasi komunal, dipercaya mampu membebaskan masyarakat dari imbas buruk aktivitas MCK yang tidak sehat.
Ketua World Toilet Organization (WTO) Jack Sim dalam sambutannya di World Toilet Summit 2013 di Solo, Rabu (02/10/2013) mengatakan, dukungan pemerintah merupakan aspek utama gerakan toilet bersih melalui produk regulasi.
Sejak WTO berdiri 28 tahun silam, pemerintah didorong memperluas pengetahuannya mengenai sanitasi masyarakat (sanimas), sebagai solusi atas persoalan MCK dan minimnya ketersediaan air bersih.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)