Ekstrak kulit jeruk bali bisa hambat osteoklas

Selasa, 24 September 2013 - 19:35 WIB
Ekstrak kulit jeruk...
Ekstrak kulit jeruk bali bisa hambat osteoklas
A A A
Sindonews.com - Mengatasi osteoporosis (pengeroposan tulang) pada wanita menopause (tidak haid lagi) tidak hanya cukup menggunakan susu tinggi kalsium dan suplemen kalsium.

Empat mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan ekstrak kulit jeruk bali, sebagai tambahan untuk membuat susu tinggi kalsium, yang mampu mengatasi osteoporosis pada wanita menopause.

Empat mahasiswa itu adalah, Ragil Setia Dianingati, Annisa Novarina Amanita Khoiril Hana dan Laeli Muntafiah. Ragil Setia mengatakan, tidak banyak yang tahu jika kulit jeruk bali mengandung senyawa flavonoid, yaitu naringin dan hesperidin.

Menurutnya, keduanya memiliki sifat estrogenik yang mampu meningkatkan densitas tulang dengan mekanisme aksi menyerupai hormon estrogen.

"Pada penelitian kami, digunakan model hewan uji tikus betina yang terlebih dahulu diambil ovariumnya sebagai penghasil hormon estrogen. Pada tikus yang sudah mandul ini, kemudian diminumkan susu tinggi kalsium yang telah ada ekstrak kulit jeruk bali di dalamnya. Hasilnya, meski tidak signifikan, kepadatan tulang tikus setelah 28 hari bertambah tiga persen," kata Ragil di Yogyakarta, Selasa (24/9/2013).

Dijelaskan Ragil, kandungan fitoestrogen dalam ekstrak kulit jeruk bali mampu menghambat kerja osteoklas. Osteoklas sendiri merupakan zat yang mampu meningkatkan aktivitas perombakan tulang. Karenanya terobosan baru ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi agen prevensi dan terapi osteoporosis.

Hasil penelitian para mahasiswa ugm dengan judul Fortifikasi Ekstrak Kulit Jeruk Bali pada Susu Tinggi Kalsium ini berhasil memperoleh dua medali dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 9-13 September 2013 lalu.

Poster penelitian berhasil meraih medali emas dan medali perunggu untuk presentasi. Keduanya masuk pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P). "Kami tentu menginginkan hasil penelitian ini bisa benar-benar ddimanfaatkan untuk mencegah osteoporosis pada wanita masa menopause. Namun untuk menuju kesana, masih banyak tahapan dan penelitian yang harus dilalui," imbuh Annisa.

Menurut Annisa, proses penelitian sendiri mereka jalankan selama lebih dari dua bulan. Dan diwajibkannya mereka 'bergaul' dengan tikus-tikus sebagai objek penelitian, menjadi kendala dan tantangan tersendiri.

"Merawat tikus percobaan ternyata juga tidak mudah. Apalagi harus kami amati setiap harinya. Selain itu, kami agak kesusahan mencari jeruk bali karena buah ini merupakan buah musiman," ungkapnya.

Silakan klik link ini, ekstrak kulit jeruk bali mampu atasi osteoporosis.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1094 seconds (0.1#10.140)