Kebiasaan belanja cukup ganggu kepulangan jemaah haji
A
A
A
Sindonews.com - Rata-rata jemaah haji perempuan banyak yang mengantongi uang saku dan mengahabiskannya untuk berbelanja sebagai buah tangan di tanah air. Tentunya, hal ini mengganggu ibadah jemaah dalam fokus kepada tujuan awal yaitu menjadi haji yang mabrur.
Pernyataan tersebut dikatakan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali. Menurutnya, kebiasaan berbelanja ini menghambat kepulangan jemaah haji ke tanah air. Pasalnya, saat berbelanja para jemaah lupa akan waktu yang disediakan petugas.
"Bekal dan belanjaan yang dibawa jemaah banyak menyita waktu, karena banyak barang yang ada di dalam tas dibongkar kembali," kata Suryadharma, saat ditemui di Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Senin 16 September 2013.
Jika hanya sekadar air zam-zam, jemaah sudah disediakan sebanyak lima liter untuk dibawa ke tanah air. "Tapi kebanyakan jemaah tidak cukup, sehingga banyak membeli oleh-oleh untuk tetangga," tegasnya.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, kebanyakan jemaah yang ke Tanah Suci Makkah sebanyak 95 persen, adalah mereka yang belum pernah berhaji. Otomatis mayoritas jemaah banyak yang tidak mengatahui situasi di sana.
"Untuk itu, pemerintah meningkatkan jumlah personel keamanan dari Indonesia. Kita tingkatkan jumlahnya dan pemerintah Arab Saudi juga meningkatkan keamanannya," ucap Suryadharma.
Pernyataan tersebut dikatakan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali. Menurutnya, kebiasaan berbelanja ini menghambat kepulangan jemaah haji ke tanah air. Pasalnya, saat berbelanja para jemaah lupa akan waktu yang disediakan petugas.
"Bekal dan belanjaan yang dibawa jemaah banyak menyita waktu, karena banyak barang yang ada di dalam tas dibongkar kembali," kata Suryadharma, saat ditemui di Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Senin 16 September 2013.
Jika hanya sekadar air zam-zam, jemaah sudah disediakan sebanyak lima liter untuk dibawa ke tanah air. "Tapi kebanyakan jemaah tidak cukup, sehingga banyak membeli oleh-oleh untuk tetangga," tegasnya.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, kebanyakan jemaah yang ke Tanah Suci Makkah sebanyak 95 persen, adalah mereka yang belum pernah berhaji. Otomatis mayoritas jemaah banyak yang tidak mengatahui situasi di sana.
"Untuk itu, pemerintah meningkatkan jumlah personel keamanan dari Indonesia. Kita tingkatkan jumlahnya dan pemerintah Arab Saudi juga meningkatkan keamanannya," ucap Suryadharma.
(maf)