Pemerintah klaim virus corona jangan dikhawatirkan

Senin, 16 September 2013 - 04:02 WIB
Pemerintah klaim virus corona jangan dikhawatirkan
Pemerintah klaim virus corona jangan dikhawatirkan
A A A
Sindonews.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukti mengatakan, kedepannya vaksin influenza dapat diuji kehalalannya jika diperlukan. Untuk itu, diperlukan koordinasi antara produsen dan tim penguji.

Ali Gufron menjelaskan, sebab pemerintah Arab Saudi tidak mewajibkan. "Beda dengan meningitis yang dijadikan keharusan. Karena vaksin influenza tergantung dari jemaah tanpa ada paksaan," kata Ali Gufron, saat ditemui di Kemenkes, Jakarta, Minggu 15 September 2013.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan, sesederhana mungkin pembuatan dan bahan pembuatan vaksin harus diketahui prosedurnya. Menurutnya, sebuah vaksin belum dapat dikatakan tidak halal walaupun belum diuji kehalalan dan mendapatkan sertifikat halal.

Untuk itu, jika diperlukan dilakukan penelitian guna menguji kehalalan vaksin. "Virus corona tidak usah dikhawatirkan penyebarannya, karena pemerintah Arab Saudi masih mengatakan situasi aman," ucap Suryadharma.

Lanjut dia, untuk menguji kehalalan dari sebuh vaksin, pihak produsen dapat meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan pengujian. Dengan begitu jemaah haji dan masyarakat yang membutuhkan vaksin tersebut dapat mengetahui vaksinnya.

Ditemui di Asrama Haji, Ismanidar (61) dan suaminya Darwadi (74) mengatakan, sudah melakukan penyuntikan vaksin influenza di Puskesmas di Koja Jakarta Utara. Dengan mengeluarkan biaya Rp150 ribu untuk satu kali penyuntikan.

Dirinya mengakui diminta oleh petugas yang berada di Puskesmas. "Selain vaksin meningitis saya juga diminta untuk membayar penyuntikan vaksin influenza," kata dia.

Dia mengatakan, bahwa petugas kesehatan yang udah ditunjuk di Puskesmas tersebut mengatakan, vaksin influenza yang diberikan sudah halal. "Karena vaksin influenza dibuat dari putih telur. Kalau dulukan dari binatang," ujarnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7592 seconds (0.1#10.140)