Jagung & kacang menu diperesmian Pergerakan Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Saat peresmian Rumah Pergerakan Indonesia (PI) yang didirikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, berbagai menu makanan khas Indonesia, disuguhkan kepada tamu undangan.
Terlihat berbagai makanan seperti ubi rebus, jagung rebus, kacang rebus, ketupat, serta minuman seperti teh manis dan kopi, mewarnai meja hidangan para tamu yang hadir.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Cilacap Demokrat, Tridianto mengatakan, makanan dengan khas kerakyatan itu menjadi semangat dan cita-cita PI. Makanan itu dikatakan Tri, identik makanan khas pedesaan.
"Makanan jagung, kacang juga ada, itu menunjukkan Pergerakan Indonesia dekat dengan unsur rakyat, baik di desa di mana pun di Indonesia," kata Tri di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013).
Turut hadir dalam peresmian itu Mulyana W Kusuma, Nazaruddin Syamsudin, Ahmad Mubarok, Ihsan Nur, serta pengurus Partai Demokrat saat Anas Urbaningrum menjabat ketua umumnya. Sebelumnya Anas menegaskan, peresmian PI ini, bukan bagian dari perlawanan dirinya terhadap Demokrat.
"Ada yang bertanya, apakah rumah Pergerakan Indonesia ini bagian dari perlawanan terhadap Demokrat, saya katakan tidak," tegas Anas.
Terlihat berbagai makanan seperti ubi rebus, jagung rebus, kacang rebus, ketupat, serta minuman seperti teh manis dan kopi, mewarnai meja hidangan para tamu yang hadir.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Cilacap Demokrat, Tridianto mengatakan, makanan dengan khas kerakyatan itu menjadi semangat dan cita-cita PI. Makanan itu dikatakan Tri, identik makanan khas pedesaan.
"Makanan jagung, kacang juga ada, itu menunjukkan Pergerakan Indonesia dekat dengan unsur rakyat, baik di desa di mana pun di Indonesia," kata Tri di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013).
Turut hadir dalam peresmian itu Mulyana W Kusuma, Nazaruddin Syamsudin, Ahmad Mubarok, Ihsan Nur, serta pengurus Partai Demokrat saat Anas Urbaningrum menjabat ketua umumnya. Sebelumnya Anas menegaskan, peresmian PI ini, bukan bagian dari perlawanan dirinya terhadap Demokrat.
"Ada yang bertanya, apakah rumah Pergerakan Indonesia ini bagian dari perlawanan terhadap Demokrat, saya katakan tidak," tegas Anas.
(maf)