Ini kesulitan KPU memutakhirkan DPT luar negeri
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan kendala yang ditemui untuk melakukan pemutahiran daftar pemilih tetap (DPT) di luar negeri. Menurutnya, warga Indonesia di luar negeri kadang tidak mau memberikan informasi ketika masuk atau keluar dari negara tersebut.
"Kesulitannya, banyak teman-teman kita luar negeri yang mau mencatatkan masuk dan keluar," kata anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah usai diskusi, di KPU, Jalan Iman Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2013).
Ferry menuturkan, ada beberapa alasan warga Indonesia di luar negeri tidak mau melaporkan, pasalnya salah satunfaktornya pekerjaan. "Misalnya data dia tidak resmi, karena tidak resmi khawatir ketahuan dan dideportasi dia tidak ini (melaporkan)," jelas Ferry.
Untuk saat ini, jumlah data luar negeri yang sudah masuk ke KPU mencapai 1.562.552 (satu juta lima ratus enam puluh satu ribu lima ratus lima puluh dua). Menurutnya masih ada 6 KBRI, 7 Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), satu KDII yang belum menginformasikan hasilnya ke KPU.
Ferry yakin, pemutakhiran data pemilih luar negeri akan maksimal. "InsAllh, kemarin kita sudah rapat dengan pokjamdan kemenlu, mereka akan mengupayakan, format harus seragam supaya tidak ada problem,"pungkasnya.
"Kesulitannya, banyak teman-teman kita luar negeri yang mau mencatatkan masuk dan keluar," kata anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah usai diskusi, di KPU, Jalan Iman Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2013).
Ferry menuturkan, ada beberapa alasan warga Indonesia di luar negeri tidak mau melaporkan, pasalnya salah satunfaktornya pekerjaan. "Misalnya data dia tidak resmi, karena tidak resmi khawatir ketahuan dan dideportasi dia tidak ini (melaporkan)," jelas Ferry.
Untuk saat ini, jumlah data luar negeri yang sudah masuk ke KPU mencapai 1.562.552 (satu juta lima ratus enam puluh satu ribu lima ratus lima puluh dua). Menurutnya masih ada 6 KBRI, 7 Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), satu KDII yang belum menginformasikan hasilnya ke KPU.
Ferry yakin, pemutakhiran data pemilih luar negeri akan maksimal. "InsAllh, kemarin kita sudah rapat dengan pokjamdan kemenlu, mereka akan mengupayakan, format harus seragam supaya tidak ada problem,"pungkasnya.
(lal)