Mahasiswa punya peran vital di daerah bencana
A
A
A
Sindonews.com - Dalam ranah kerja kemanusiaan, bantuan dan dukungan yang biasa diberikan bermaksud untuk menjawab tantangan-tantangan global, seperti kelaparan, kemiskinan, perlindungan anak serta lingkungan hidup.
Hal itu dikatakan perwakilan kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) Victor Rembeth.
"Dengan tantangan yang selalu muncul tiap saat, perlu pendekatan yang lebih adaptif dan mampu menjangkau generasi muda untuk aktif dalam karya nyata kemanusiaan," kata Victor, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (10/9/2013).
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Dr Rahmawati Husein mengatakan, mahasiswa punya peran besar pada kondisi tanggap darurat konflik atau bencana.
Menurutnya, mereka bisa menjadi relawan yang akan sangat membantu para korban konflik atau bencana tersebut. "Mahasiswa jurusan apapun tidak ada alasan untuk tidak ikut membantu dan menjadi relawan. Mereka bisa saja membantu dalam hal umum seperti pembersihan lokasi, dapur umum, dan asisten di rumah sakit," ungkapnya.
"Atau mereka juga bisa membantu dalam hal khusus seperi tim SAR (Search and Rescue), KSR (Korps Sukarela), PMI (Palang Merah Indonesia), Pramuka, Pencinta Alam, kemudian dalam hal psikososial, IT (Information Technology) atau pun media center," imbuhnya.
Klik link ini, peran mahasiswa dan civitas akademis secara umum dalam bidang kemanusiaan makin berkembang.
Hal itu dikatakan perwakilan kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) Victor Rembeth.
"Dengan tantangan yang selalu muncul tiap saat, perlu pendekatan yang lebih adaptif dan mampu menjangkau generasi muda untuk aktif dalam karya nyata kemanusiaan," kata Victor, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (10/9/2013).
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Dr Rahmawati Husein mengatakan, mahasiswa punya peran besar pada kondisi tanggap darurat konflik atau bencana.
Menurutnya, mereka bisa menjadi relawan yang akan sangat membantu para korban konflik atau bencana tersebut. "Mahasiswa jurusan apapun tidak ada alasan untuk tidak ikut membantu dan menjadi relawan. Mereka bisa saja membantu dalam hal umum seperti pembersihan lokasi, dapur umum, dan asisten di rumah sakit," ungkapnya.
"Atau mereka juga bisa membantu dalam hal khusus seperi tim SAR (Search and Rescue), KSR (Korps Sukarela), PMI (Palang Merah Indonesia), Pramuka, Pencinta Alam, kemudian dalam hal psikososial, IT (Information Technology) atau pun media center," imbuhnya.
Klik link ini, peran mahasiswa dan civitas akademis secara umum dalam bidang kemanusiaan makin berkembang.
(maf)