PKB disindir calegnya terkait figur Gus Dur
A
A
A
Sindonews.com - Para elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini dinilai tak menjalankan ide dan gagasan dari pendiri PKB, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Hal itu dikatakan calon anggota legislatif (caleg) dari PKB Maman Imanulhaq. Menurutnya, para elite PKB dengan figur Gus Dur memang jauh berbeda dan harus dibedakan.
Aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) ini mengakui, dirinya terjun ke politik karena masih setuju dengan ide dan gagasan Gus Dur.
"Kenapa harus PKB? Maka tak lepas dari figur Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saya masih setuju dengan ide dan gagasan Gus Dur dengan PKB-nya, walaupun saya tidak setuju dengan perilaku elite-elite PKB. Itu harus dibedakan," kata Maman Imanulhaq di Mellys Garden Baruna, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2013).
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan ini mengatakan, masih mengidolakan sosok Gus Dur. "Karena saya masih ingat ketika itu tanggal 7 Desember 2009, Gus Dur didatangi Rahmat Toleng dan teman-teman. Lalu dia bilang, Gus sebaiknya anda keluar saja dari partai politik (parpol)," ungkapnya.
"Partai itu terlalu kecil bagi orang seperti anda. Gus Dur menjawab dengan sederhana, ya tetapi konstitusi kita masih tetap membuka peluang bahwa partai politiklah yang mengkader untuk apa yang disebut kekuasaan, itu direbut. Jadi di luar parpol kita kesulitan akses, itu kata Gus Dur," imbuhnya.
Hal itu dikatakan calon anggota legislatif (caleg) dari PKB Maman Imanulhaq. Menurutnya, para elite PKB dengan figur Gus Dur memang jauh berbeda dan harus dibedakan.
Aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) ini mengakui, dirinya terjun ke politik karena masih setuju dengan ide dan gagasan Gus Dur.
"Kenapa harus PKB? Maka tak lepas dari figur Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saya masih setuju dengan ide dan gagasan Gus Dur dengan PKB-nya, walaupun saya tidak setuju dengan perilaku elite-elite PKB. Itu harus dibedakan," kata Maman Imanulhaq di Mellys Garden Baruna, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2013).
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan ini mengatakan, masih mengidolakan sosok Gus Dur. "Karena saya masih ingat ketika itu tanggal 7 Desember 2009, Gus Dur didatangi Rahmat Toleng dan teman-teman. Lalu dia bilang, Gus sebaiknya anda keluar saja dari partai politik (parpol)," ungkapnya.
"Partai itu terlalu kecil bagi orang seperti anda. Gus Dur menjawab dengan sederhana, ya tetapi konstitusi kita masih tetap membuka peluang bahwa partai politiklah yang mengkader untuk apa yang disebut kekuasaan, itu direbut. Jadi di luar parpol kita kesulitan akses, itu kata Gus Dur," imbuhnya.
(maf)