Pengamat sebut pergantian Kapolri sarat nuansa politis
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar meyakini, alasan utama pergantian Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Timur Pradopo, bukan karena pertimbangan pengamanan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Menurutnya, pergantian Kapolri itu lebih karena pertimbangan politis dari partai yang berkuasa di pemerintah pusat saat ini, yaitu Partai Demokrat.
"Yang jelas, Kapolri ini akan diganti jika menurut Partai Demokrat memang harus diganti. Jika alasannya pengamanan pemilu itu aneh dan tidak mungkin, jelas ini adanya pertimbangan politis dari partai yang berkuasa (Partai Demokrat)," kata Bambang saat dihubungi Sindonews, Jumat (6/9/2013).
Selain itu, Bambang meyakini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengamankan posisinya setelah dirinya lengser nanti, dengan mengganti Kapolri yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh SBY.
"Jadi setelah SBY sudah selesai menjadi presiden nantinya, posisinya aman dan tidak akan diganggu oleh instansi hukum," tegas Bambang.
Menurutnya, pergantian Kapolri itu lebih karena pertimbangan politis dari partai yang berkuasa di pemerintah pusat saat ini, yaitu Partai Demokrat.
"Yang jelas, Kapolri ini akan diganti jika menurut Partai Demokrat memang harus diganti. Jika alasannya pengamanan pemilu itu aneh dan tidak mungkin, jelas ini adanya pertimbangan politis dari partai yang berkuasa (Partai Demokrat)," kata Bambang saat dihubungi Sindonews, Jumat (6/9/2013).
Selain itu, Bambang meyakini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengamankan posisinya setelah dirinya lengser nanti, dengan mengganti Kapolri yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh SBY.
"Jadi setelah SBY sudah selesai menjadi presiden nantinya, posisinya aman dan tidak akan diganggu oleh instansi hukum," tegas Bambang.
(maf)