Suap SKK Migas, KPK bidik pengusaha besar

Jum'at, 30 Agustus 2013 - 02:02 WIB
Suap SKK Migas, KPK bidik pengusaha besar
Suap SKK Migas, KPK bidik pengusaha besar
A A A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik pengusaha besar yang diduga terlibat dalam kasus dugaan suap terkait pengelolaan kegiatan hulu migas di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Wakil Ketua KPK M Busyro Muqoddas menyatakan, sangat mungkin ada penyuap selain pimpinan Kernel Oil Private Limited Indonesia Simon Gunawan Tanjaya, yang turut memberikan uang kepada mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

Meurut Busyro, karena ini merupakan bisnis yang sangat besar. Serta termasuk dalam korupsi sistemik dalam bidang migas. Dikonfirmasi, apakah pengusaha itu berasal dari perusahaan Trafigura Oil Ple Ltd, pemenang tender Agustus untuk lifting September 2013 di SKK Migas, Busyro belum mau berspekulasi.

"Sangat gede, tapi kami berposes pada bukti-bukti. Saya tidak bisa menjawab kemungkinan itu sepanjang tidak ada keterangan, sepanjang yang lebih dulu diperoleh dari saksi-saksi yang ada," kata Busyro di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/13).

Diketahui, Trafigura dan Kernel merupakan dua perusahaan trader asal Singapura yang turut serta dalam setiap tender kondesat dan minyak mentah di SKK Migas.

Berdasarkan empat publikasi dan data berkode "MH0100" Platts Global Allert yang diterima langsung KORAN SINDO lewat email dari salah satu direktur Platts di New York, Amerika Serikat disebutkan, Trafigura memenangkan tender pada Agustus untuk lifting kondesat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, periode September-Oktober 2013 dengan volume sebesar 400.000-500.000 barel.

Tapi sebelumnya, Kernel mampu menang dalam dua kali tender dua kali lifting. Yakni, tender Juli untuk lifting Agustus 2013 kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barrel. Kedua 300.000 barrel untuk kondesat Senipah lifting Juli 2013 yang ditenderkan pada Juni 2013.

Sebelum Kernel memenangkan tender Juni, Trafigura dan Kernel bersaing ketat dalam perolehan untuk lifting Juni 2013. Menurut Platts, pada Mei 2013 tersiar bahwa SKK Migas telah menjual 350.000-400.000 barel kondensat Senipah untuk pemuatan 01-10 Juni ke Trafigura dengan harga perkiraan ICP ditambah sekitar 50 sen/barel.

Dari penelusuran KORAN SINDO, untuk menggagalkan kemenangan Trafigura untuk lifting Juli dan Agustus, pihak Kernel Oil memberikan uang pelicin (suap) untuk petinggi SKK Migas dan Kementerian Ekonomi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Termasuk kepada Rudi Rubiandini. Awal Juli 2013, Rudi, Direktur Kernel Oil Private Limited Singapura Widodo Ratanachaithong, dan Deviardi penah melakukan pertemuan di sebuah ruangan hotel di Sengapura untuk membahas pelolosan dan persetujuan pemberian uang suap. Sementara Simon berada di luar ruangan.

Selain itu, sumber di internal KPK menyebutkan, bahwa ada pengusaha besar berinisial GT atau insial panggilannya dengan BT, yang menjadi salah satu aktor utama di balik kasus ini. Beberapa minggu sebelum pertemuan Juli itu, GT, Widodo, dan Ardi bertemu membahas soal peluang dan bagaimana cara untuk pemenangan tender di SKK Migas. KORAN SINDO menemukan, GT merupakan inisial dari pengusaha besar dan Dirut PT AE. Sumber lain dari pihak yang berpekara membenarkan keterlibatan GT itu.

Busyro menjelaskan, pihaknya sedang mengembangkan pertemuan-pertemuan yang terjadi di Singapura. Tetapi dia belum bisa menyampaikan siapa ataupun inisial para pelakunya. Termasuk bagaimana melihat keterlibatan Komisaris Kernel Oil Private Limited Ari Kusbiantoro (pemilik 20 persen saham) dan Direktur Utama Kernel Oil Indonesia Fincenlia Andika.

Dikonfirmasi KORAN SINDO apakah salah satu pengusaha besar berinisial GT atau BT, mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu hanya menyatakan, hingga kini belum ada simpulan itu. "Tapi pertemuan mereka itu akan kita kembangkan," tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris SKK Migas Gde Pradnuana berusaha menutupi jatah yang diterima Kernel Oil Private Limited di Terminal Minyak Mentah dan Kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi.

Hal itu tampak saat Gde Pradnuana merampungkan pemeriksaannya lebih dari enam jam di Gedung KPK, Selasa 27 Agustus 2013. Dikonfirmasi soal alasan SKK Migas memenangkan Kernel Oil dalam tender kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi sebesar 500.000 barrel untuk lifting Agustus 2013 serta 300.000 barrel untuk kondesat Senipah lifting Juli 2013, dia enggan menerangkan prosesnya.

"Nanti bagian itu biar dari KPK yang jelaskan," ujar Gde yang terus berusaha menerobos kerumunan wartawan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7412 seconds (0.1#10.140)