Garuda gunakan 12 pesawat untuk angkut jamaah haji

Kamis, 29 Agustus 2013 - 11:20 WIB
Garuda gunakan 12 pesawat untuk angkut jamaah haji
Garuda gunakan 12 pesawat untuk angkut jamaah haji
A A A
Sindonews.com - Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Airways menyatakan telah menyiapkan 12 pesawat Garuda berbadan lebar untuk mengangkut jemaah haji dari 10 embarkasih dimulai 10 September 2013.

Direktur Operasional Haji dan Umrah PT Garuda Indonesia Airways Hadi Syahrean mengatakan, segala persiapan operasional sudah siap dilaksanakan. Selanjutnya, akan digunakan 12 unit pesawat berbadan lebar dengan jumlah jamaah yang kita angkut sebanyak 90.108 jamaah, yang terdiri atas 233 kelompok terbang (kloter) dari 10 embarkasi per debarkasi.

Menurut Hadi, 12 unit pesawat terdiri atas dua unit Boeing 747-400, sembilan unit Airbus, dan satu unit Boeing 777-300ER, yang dicarter khusus untuk mengangkut jamaah haji Indonesia.

"Pesawat-peswat ini akan mulai tiba dimasing-masing embarkasi pada tanggal 6-8 September untuk penerbangan sesuai jadwal masing-masing embarkasi yang sudah diplot," tandas dia saat ditemui di Kemenag, Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Lanjut dia, persiapan lainya seperti perekrutan pramugari dari daerah sesuai embarkasih. Masing-masing putra-putri daerah juga sudah hampir selesai direkrut. Selain itu, untuk permasalahan jadwal penerbangan juga masih memilih beberapa jadwal yang akan ada perubahan dan akan kita minta sesuaikan.

Pihak Garuda Tidak Alami Kerugian Akibat Pemotongan Kuota Haji

Hadi mengatakan, pihaknya tidak mengalami kerugian yang berarti akibat berkurangnya jumlah angkutan jamaah haji yang diangkut Garuda dari 112.681 jamaah menjadi 90.108 jamaah akibat pemotongan kuota 20 persen.

"Kita lakukan pengurangan pesawat dari 15 unit menjadi 12 unit yang digunakan. Alhamdulillah bisa kita selesaikan," ujar Hadi.

Menurut dia, pesawat-pesawat tersebut sudah hampir dikontrak untuk mengangkut jamaah. Namun, diantaranya ada yang bisa dikembalikan tanpa terkena pinalti. Bahkan ada dua unit pesawat garuda yang tidak jadi digunakan untuk dialihkan kembali untuk operasional reguler Garuda

"Dua unit pesawat milik Garuda yang tidak jadi dipakai kemudian kita alihkan kembali untuk operasional reguler Garuda. Kemarin sudah kita sampaikan kepada operator, dan beberapa diantara mereka juga ada yang mengetahui masalahnya dan bisa menyesuaikan,” katanya.

Sementara itu, kenaikkan nilai tukar dollar terhadap rupiah belakangan ini tidak mempengaruhi operasional penerbangan haji. Menurutnya hal ini dikarenakan Kemenag menyetorkan biaya penerbangan menggunakan dolar. Begitu juga kita membayar kepada operator pesawat yang kita kontrak dengan dollar.

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, Kemenag tidak begitu khwatir karena banyak dari haji khusus yang membayarkan pelunasanya menggunakan dolar. Tentunya hal ini sangat membantu pemerintah dalam mengelola dana haji guna pelunasan-pelunasan yang harus dibayarkan dengan dolar. Akibatnya kebutuhan dolar pemerintah untuk pembayaran tidak menjadi kendala.

"Tidak ada kerugian dari akumulasi akibat naiknya harga dollar. Semuanya dipakai untuk pembayaran dan pelunasan," tegas dia.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6493 seconds (0.1#10.140)