Konvensi Demokrat tutup buku saja
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah elite politik telah memenuhi undangan untuk mengikuti Konvensi Partai Demokrat terkait calon presiden (capres) partai tersebut, di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
Pengamat politik dari Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis), Sugiyanto mengatakan, konvensi yang diadakan Demokrat akan sia-sia dan tak berpengaruh untuk elektabilitas Demokrat.
"Konvensi Demokrat tutup buku saja, karena nama-nama yang muncul di Konvensi Demokrat itu tidak cukup signifikan untuk diterima di masyarakat," katanya, saat dihubungi Sindonews, Rabu (28/8/2013).
Menurutnya, nama-nama yang masuk di konvensi, seperti nggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Endriartono Sutarto, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, antan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Hayono Isman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, tak satu pun punya pamor kuat.
"Mungkin kalau JK (Jusuf Kalla) masuk, dia bisa cukup siginifikan. Selain itu, tidak masuknya kandidat yang disukai masyarakat, elektabilitasnya mungkin di bawah lima persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, beredar 15 tokoh yang akan menjalani seleksi atau wawancara pada pekan ini. Dalam proses wawancara dengan Komite Konvensi, para calon akan ditanyai beberapa hal, terkait komitmen mereka terhadap kepentingan rakyat, pengalaman mengenai sistem ketatanegaraan dan manajemen pemerintahan, maupun pemahaman mengenai masalah bangsa saat ini serta tantangan ke depan.
Berikut 15 tokoh yang diundang Komite Konvensi Capres Partai Demokrat:
1. Ali Masykur Musa (Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan).
2. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina).
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN).
4. Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dan mantan Juru Bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri).
5. Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem).
6. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan dan mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal).
7. Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah) .
8. Isran Noor (Bupati Kutai Timur, politikus Partai Demokrat).
9. Hayono Isman (mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat).
10. Mahfud MD (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, mantan politikus PKB).
11. Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat).
12. Pramono Edhie Wibowo (Mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat).
13. Rustriningsih (politikus PDI Perjuangan dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah).
14. Rusdi Kirana (Direktur Utama Lion Air).
15. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara dan politikus Partai Demokrat).
Selain 15 nama itu, Partai Demokrat juga telah melayangkan undangan kepada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, Jusuf Kalla belum memberikan jawabannya karena mengaku masih fokus mengurus pernikahan anaknya.
Pengamat politik dari Masyarakat Pemantau Kebijakan Eksekutif dan Legislatif (Majelis), Sugiyanto mengatakan, konvensi yang diadakan Demokrat akan sia-sia dan tak berpengaruh untuk elektabilitas Demokrat.
"Konvensi Demokrat tutup buku saja, karena nama-nama yang muncul di Konvensi Demokrat itu tidak cukup signifikan untuk diterima di masyarakat," katanya, saat dihubungi Sindonews, Rabu (28/8/2013).
Menurutnya, nama-nama yang masuk di konvensi, seperti nggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Endriartono Sutarto, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, antan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Hayono Isman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, tak satu pun punya pamor kuat.
"Mungkin kalau JK (Jusuf Kalla) masuk, dia bisa cukup siginifikan. Selain itu, tidak masuknya kandidat yang disukai masyarakat, elektabilitasnya mungkin di bawah lima persen," pungkasnya.
Seperti diketahui, beredar 15 tokoh yang akan menjalani seleksi atau wawancara pada pekan ini. Dalam proses wawancara dengan Komite Konvensi, para calon akan ditanyai beberapa hal, terkait komitmen mereka terhadap kepentingan rakyat, pengalaman mengenai sistem ketatanegaraan dan manajemen pemerintahan, maupun pemahaman mengenai masalah bangsa saat ini serta tantangan ke depan.
Berikut 15 tokoh yang diundang Komite Konvensi Capres Partai Demokrat:
1. Ali Masykur Musa (Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan).
2. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina).
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN).
4. Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat dan mantan Juru Bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri).
5. Endriartono Sutarto (Mantan Panglima TNI dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem).
6. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan dan mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal).
7. Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah) .
8. Isran Noor (Bupati Kutai Timur, politikus Partai Demokrat).
9. Hayono Isman (mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat).
10. Mahfud MD (Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, mantan politikus PKB).
11. Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat).
12. Pramono Edhie Wibowo (Mantan Kepala Staf Angkatan Darat dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat).
13. Rustriningsih (politikus PDI Perjuangan dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah).
14. Rusdi Kirana (Direktur Utama Lion Air).
15. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara dan politikus Partai Demokrat).
Selain 15 nama itu, Partai Demokrat juga telah melayangkan undangan kepada mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun, Jusuf Kalla belum memberikan jawabannya karena mengaku masih fokus mengurus pernikahan anaknya.
(maf)