Sekolah di Indonesia harus punya perpustakaan standar dunia
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengatakan, yang diharapkan bagi pendidikan di Indonesia adalah pengembangan perpustakaan sekolah di Indonesia yang berstandar internasional.
Selain itu, adanya peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah di Indonesia dilakukan melalui program-program yang berwawasan global.
“Kami juga mengharapkan jaringan dan kerja sama di tingkat regional dan internasional dalam pengembangan perpustakaan sekolah yang profesional,” tuturnya, dalam pembukaan 42nd International Annual Conference of the Internasional Association of School Librarianship (IASL), di Denpasar, Selasa (27/8/2013).
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Sri Sularsih menambahkan, pemerintah harus membuat kebijakan, di mana guru tidak hanya menghabiskan metode pengajaran di dalam kelas melainkan juga di perpustakaan.
"Melalui perpustakaan siswa akan dapat mencari informasi, menganalisis, mengevaluasi dan mempresentasikan persoalan di dalam kelas," ucapnya.
Dia juga menguraikan ada tiga hal yang harus diperkuat dalam system perpustakaan Indonesia. yakni, tenaga perpustakaan yang kompeten melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Menurutnya, perpustakaan mesti terakreditasi sehingga mempunyai pelayanan standar minimum. “Namun kami juga usulkan dibentuknya konsorsium pengembangan perpustakaan yang melibatkan Perpusnas, Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan Kemenag (Kementerian Agama) untuk mempercepat pengembangan perpustakaan di Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, adanya peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah di Indonesia dilakukan melalui program-program yang berwawasan global.
“Kami juga mengharapkan jaringan dan kerja sama di tingkat regional dan internasional dalam pengembangan perpustakaan sekolah yang profesional,” tuturnya, dalam pembukaan 42nd International Annual Conference of the Internasional Association of School Librarianship (IASL), di Denpasar, Selasa (27/8/2013).
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Sri Sularsih menambahkan, pemerintah harus membuat kebijakan, di mana guru tidak hanya menghabiskan metode pengajaran di dalam kelas melainkan juga di perpustakaan.
"Melalui perpustakaan siswa akan dapat mencari informasi, menganalisis, mengevaluasi dan mempresentasikan persoalan di dalam kelas," ucapnya.
Dia juga menguraikan ada tiga hal yang harus diperkuat dalam system perpustakaan Indonesia. yakni, tenaga perpustakaan yang kompeten melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).
Menurutnya, perpustakaan mesti terakreditasi sehingga mempunyai pelayanan standar minimum. “Namun kami juga usulkan dibentuknya konsorsium pengembangan perpustakaan yang melibatkan Perpusnas, Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dan Kemenag (Kementerian Agama) untuk mempercepat pengembangan perpustakaan di Indonesia,” jelasnya.
(maf)