Gita Wirjawan masih keturunan pendiri Ahmadiyah?
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan disebutkan merupakan keturunan dari pendiri aliran Ahmadiyah di Indonesia, Minhadjurrahman Djojosoegito pada tahun 1930.
Gita dikatakan merupakan cucu dari Minhadjurrahman dari ayahnya, Wirjawan Djojosoegito yang merupakan profesor kedokteran di Jogjakarta.
"Saya dengar dari seorang tokoh pandu. Bapaknya Gita seorang profesor kedokteran di Jogja, dan ayahnya itu anak dari pendiri Ahmadiyah," jelas Pakar Sejarah Asvi Warman Adam, dalam diskusi empat pilar MPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Kata Asvi, saat pendirian di Indonesia keberadaan Ahmadiyah tidak mendapatkan pertentangan seperti saat ini.
"Ahmadiyah didirikan di Jogja tidak ada masalah, bahkan ketika Ahmadiyah didirikan pengurusnya Irfan dahlan, anak dari Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah," tuntasnya.
Sekadar informasi, Minhadjurrahman Djojosoegito juga merupakan misan dari KH Hasyim Asyari pendiri Nadhlatul Ulama (NU). Ia adalah seorang guru aktif di Muhamadiyah.
Atas pengabdiannya di Muhamadiyah dirinya pun terpilih sebagai Ketua Majelis Pimpinan Pengajaran Muhamadiyah. Saat itu juga dia adalah pengikut KH Ahmad Dahlan.
Gita dikatakan merupakan cucu dari Minhadjurrahman dari ayahnya, Wirjawan Djojosoegito yang merupakan profesor kedokteran di Jogjakarta.
"Saya dengar dari seorang tokoh pandu. Bapaknya Gita seorang profesor kedokteran di Jogja, dan ayahnya itu anak dari pendiri Ahmadiyah," jelas Pakar Sejarah Asvi Warman Adam, dalam diskusi empat pilar MPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2013).
Kata Asvi, saat pendirian di Indonesia keberadaan Ahmadiyah tidak mendapatkan pertentangan seperti saat ini.
"Ahmadiyah didirikan di Jogja tidak ada masalah, bahkan ketika Ahmadiyah didirikan pengurusnya Irfan dahlan, anak dari Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah," tuntasnya.
Sekadar informasi, Minhadjurrahman Djojosoegito juga merupakan misan dari KH Hasyim Asyari pendiri Nadhlatul Ulama (NU). Ia adalah seorang guru aktif di Muhamadiyah.
Atas pengabdiannya di Muhamadiyah dirinya pun terpilih sebagai Ketua Majelis Pimpinan Pengajaran Muhamadiyah. Saat itu juga dia adalah pengikut KH Ahmad Dahlan.
(stb)