PPP: Pidato SBY normatif
A
A
A
Sindonews.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai pidato yang disampaikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhyono hari ini dalam Sidang Paripurna 2013, hanya pidato normatif.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani menegaskan, apa yang disampaikan SBY melalui pidato kenegaraan Hari Kemerdekaan 17 Agustus kali ini sangat tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya telah terjadi di negeri ini.
"Politik anggarannya tidak tercerminkan. Semua hanya pidato normatif," kata Yani saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Yani beralasan, apa yang disampaikan presiden dalam pidato sudah seharusnyalah sesuai dengan faktanya. Namun, dia kemudian menyesalkan bahwa kesemuannya itu justru tidak terlaksana.
"Kan seharusnya pidato seperti ini mencerminkan politik angarannya, politik anggaran penegakan hukum itu belum seberapa," jelasnya.
Meskipun begitu, Yani tidak bisa berbuat banyak dan hanya menyesalkan pidato yang telah disampaikan. Dia hanya bisa berharap agar kedepannya apa yang disampaikan Presiden benar-benar mewakili kondisi negeri.
"Banyak di Indonesia harapan dan kenyataan berbeda. Yang penting komitmennya. Ya namanya pidato ya harus kita dengarkanlah," pungkasnya.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Ahmad Yani menegaskan, apa yang disampaikan SBY melalui pidato kenegaraan Hari Kemerdekaan 17 Agustus kali ini sangat tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya telah terjadi di negeri ini.
"Politik anggarannya tidak tercerminkan. Semua hanya pidato normatif," kata Yani saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2013).
Yani beralasan, apa yang disampaikan presiden dalam pidato sudah seharusnyalah sesuai dengan faktanya. Namun, dia kemudian menyesalkan bahwa kesemuannya itu justru tidak terlaksana.
"Kan seharusnya pidato seperti ini mencerminkan politik angarannya, politik anggaran penegakan hukum itu belum seberapa," jelasnya.
Meskipun begitu, Yani tidak bisa berbuat banyak dan hanya menyesalkan pidato yang telah disampaikan. Dia hanya bisa berharap agar kedepannya apa yang disampaikan Presiden benar-benar mewakili kondisi negeri.
"Banyak di Indonesia harapan dan kenyataan berbeda. Yang penting komitmennya. Ya namanya pidato ya harus kita dengarkanlah," pungkasnya.
(lal)