Pengamat: Konspirasi SKK Migas sangat mungkin terjadi
A
A
A
Sindonews.com - Penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang kekagetan banyak kalangan. Kelompok yang kaget ini umumnya kadung meyakini sosok Rudi merupakan orang bersih.
Keyakinan itu membuat beberapa kalangan mencoba berpikir konspiratif. Jangan-jangan Rubiandini yang bersih itu menjadi kotor karena “diperalat” kelompok kepentingan yang sedang membutuhkan asupan modal dalam jumlah banyak.
Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menuturkan, kebetulan hajatan yang sangat dekat dengan asumsi tersebut adalah Konvensi Demokrat. Sehingga, akan sangat mudah mengemas hubungan antara peristiwa penangkapan Rudi dengan konvensi tersebut.
"Pikiran konspiratif di atas sangat mungkin benar. Akan tetapi baiklah kalau kepastiannya menunggu proses penyelidikan yang dilakukan KPK saat ini," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (15/8/2013) malam.
Menurutnya, memelihara dugaan seperti dikemukakan di atas perlu dilakukan. Karena, dengan demikian upaya untuk membongkar akar suap yang melibatkan mantan Menteri ESDM itu bisa terus diawasi publik.
"Dilihat dari kedekatan hubungan antara Rubiandini kemudian jabatannya sebagai Ketua SKK yang dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada Menteri ESDM lalu Presiden."
"Dan dua pihak yang disebut terakhir kebetulan memang merupakan figur utama dari hajatan Konvensi Demokrat. Mengaitkan dana besar yang diterima Rudi dengan hajatan konvensi menjadi mudah untuk dibayangkan," sambungnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat Suaidi Marrasabessy menegaskan jika mereka tak memiliki hubungan dengan kasus dugaan suap yang menimpa Kepala SKK Minyak dan Gas (Migas), Rudi Rubiandini.
Suaidi mengutarakan, perkara itu merupakan permasalahan individu dari Rudi sehingga tak ada kaitannya dengan mekanisme konvensi semi terbuka partai berlambang bintang segitiga ini.
"Enggak ada pengaruh, itu permasalahan personal," kata Suaidi saat dihubungi wartawan, Kamis (15/8/2013).
Ia juga meyakini jika Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik tak terlibat dan menerima aliran dana dari perkara tersebut.
Keyakinan itu membuat beberapa kalangan mencoba berpikir konspiratif. Jangan-jangan Rubiandini yang bersih itu menjadi kotor karena “diperalat” kelompok kepentingan yang sedang membutuhkan asupan modal dalam jumlah banyak.
Pengamat Politik dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menuturkan, kebetulan hajatan yang sangat dekat dengan asumsi tersebut adalah Konvensi Demokrat. Sehingga, akan sangat mudah mengemas hubungan antara peristiwa penangkapan Rudi dengan konvensi tersebut.
"Pikiran konspiratif di atas sangat mungkin benar. Akan tetapi baiklah kalau kepastiannya menunggu proses penyelidikan yang dilakukan KPK saat ini," ujarnya ketika dihubungi Sindonews, Kamis (15/8/2013) malam.
Menurutnya, memelihara dugaan seperti dikemukakan di atas perlu dilakukan. Karena, dengan demikian upaya untuk membongkar akar suap yang melibatkan mantan Menteri ESDM itu bisa terus diawasi publik.
"Dilihat dari kedekatan hubungan antara Rubiandini kemudian jabatannya sebagai Ketua SKK yang dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada Menteri ESDM lalu Presiden."
"Dan dua pihak yang disebut terakhir kebetulan memang merupakan figur utama dari hajatan Konvensi Demokrat. Mengaitkan dana besar yang diterima Rudi dengan hajatan konvensi menjadi mudah untuk dibayangkan," sambungnya.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat Suaidi Marrasabessy menegaskan jika mereka tak memiliki hubungan dengan kasus dugaan suap yang menimpa Kepala SKK Minyak dan Gas (Migas), Rudi Rubiandini.
Suaidi mengutarakan, perkara itu merupakan permasalahan individu dari Rudi sehingga tak ada kaitannya dengan mekanisme konvensi semi terbuka partai berlambang bintang segitiga ini.
"Enggak ada pengaruh, itu permasalahan personal," kata Suaidi saat dihubungi wartawan, Kamis (15/8/2013).
Ia juga meyakini jika Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik tak terlibat dan menerima aliran dana dari perkara tersebut.
(kri)