Dalam pertemuannya, Simon titipkan sesuatu pada Ardi
A
A
A
Sindonews.com - Pasca ditetapkan sebagai tersangka, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterkaitan ketiga tersangka yakni Rudi Rubiandini, Simon Gunawan Tanjaya dan Deviardi (Ardi), termasuk hasil pertemuan dan komunikasi ketiganya.
Penasihat hukum Simon, Junimart Girsang mengatakan akan mencari tahu hasil pertemuan ketiganya. Namun, ia membenarkan Simon diakui pernah bertemu dengan Ardi. Dalam pertemuan tersebut, Simon sempat menitipkan sesuatu kepada Ardi.
"Soal pertemuan itu, ya Pak Simon menitipkan sesuatu pada Pak Ardi. Nah, mengenai apa pembicaraan, Pak Simon belum menyampaikannya pada kami. Ini kita mau bertemu Pak Simon, saya mau cari sebenarnya apa yang terjadi," ungkap Junimart, di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (15/8/2013).
Sebelumnya, Junimart memastikan kliennya adalah seorang General Manajer (GM) Kernel Oil salah satu perusahaan minyak asing. Posisi Simon adalah pimpinan sekaligus pelaksana tugas di Indonesia.
Saat ditanya kebenaran Simon yang memberikan uang sebesar USD400 ribu kepada Ardi untuk diserahkan kepada Rudi Rubiandini yang disampaikan pimpinan KPK dalam siaran persnya, Junimart enggan berkomentar.
"Tentu kan KPK sudah konperensi pers, saya tidak mau berkomentar mengenai ini. KPK sudah kasih statement seperti itu, tinggal kita mendalami saja," jelasnya.
Dalam keterangan pers KPK, Simon diduga memberikan sejumlah uang kepada Ardi untuk diserahkan kepada Rudi Rubiandini. Ardi sendiri diketahui berprofesi sebagai pelatih golf.
Sementara itu, usai pemeriksaan pertama kemarin, Simon mengatakan kepada penasihat hukumnya bahwa dirinya tidak pernah mengenal Rudi dan Ardi. Bahkan, Simon membantah soal motor gede BMW yang diduga sebagai bagian paket suap.
Bukan itu saja, melalui pengacaranya Simon mengatakan, dirinya tidak memiliki hubungan bisnis dengan Kepala SKK Migas (Rudi Rubiandini). Namun, kepentingan dirinya adalah dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Migas.
Penasihat hukum Simon, Junimart Girsang mengatakan akan mencari tahu hasil pertemuan ketiganya. Namun, ia membenarkan Simon diakui pernah bertemu dengan Ardi. Dalam pertemuan tersebut, Simon sempat menitipkan sesuatu kepada Ardi.
"Soal pertemuan itu, ya Pak Simon menitipkan sesuatu pada Pak Ardi. Nah, mengenai apa pembicaraan, Pak Simon belum menyampaikannya pada kami. Ini kita mau bertemu Pak Simon, saya mau cari sebenarnya apa yang terjadi," ungkap Junimart, di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (15/8/2013).
Sebelumnya, Junimart memastikan kliennya adalah seorang General Manajer (GM) Kernel Oil salah satu perusahaan minyak asing. Posisi Simon adalah pimpinan sekaligus pelaksana tugas di Indonesia.
Saat ditanya kebenaran Simon yang memberikan uang sebesar USD400 ribu kepada Ardi untuk diserahkan kepada Rudi Rubiandini yang disampaikan pimpinan KPK dalam siaran persnya, Junimart enggan berkomentar.
"Tentu kan KPK sudah konperensi pers, saya tidak mau berkomentar mengenai ini. KPK sudah kasih statement seperti itu, tinggal kita mendalami saja," jelasnya.
Dalam keterangan pers KPK, Simon diduga memberikan sejumlah uang kepada Ardi untuk diserahkan kepada Rudi Rubiandini. Ardi sendiri diketahui berprofesi sebagai pelatih golf.
Sementara itu, usai pemeriksaan pertama kemarin, Simon mengatakan kepada penasihat hukumnya bahwa dirinya tidak pernah mengenal Rudi dan Ardi. Bahkan, Simon membantah soal motor gede BMW yang diduga sebagai bagian paket suap.
Bukan itu saja, melalui pengacaranya Simon mengatakan, dirinya tidak memiliki hubungan bisnis dengan Kepala SKK Migas (Rudi Rubiandini). Namun, kepentingan dirinya adalah dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Migas.
(kri)