Penangkapan Rudi Rubiandini gemparkan ITB
A
A
A
Sindonews.com - Penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) kaget.
Pasalnya, di lingkungan ITB dan kalangan kampus, selama ini Rudi dikenal sebagai orang baik di lingkungan ITB.
"Semua kagetlah. Di kalangan alumni kaget, di kalangan dosen juga kaget. Enggak menyangka karena beliau orangnya baik," ujar Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi Kemitraan dan Alumni, Hasanuddin Z Abidin, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/8/2013).
Menurutnya, keluarga besar ITB prihatin dan sedih dengan informasi penangkapan Rudi. Sebagai institusi, ITB menyerahkan penanganan kasus itu pada pihak yang berwenang. "Kita taat hukun saja," ungkapnya.
Hasanuddin mengatakan, Rudi sudah dibebastugaskan sebagai guru besar ITB setelah ia bertugas di BP Migas. "Di ITB itu biasa, kalau dosen diminta negara untuk bertugas di tempat lain, yang bersangkutan bebas tugas dari mengajar," jelasnya.
Di ITB, Hasanuddin pernah aktif di UPT Penerbit ITB, Sarana Olahraga, PT LAPI ITB, serta jadi dosen dan guru besar. Meski tak lagi aktif sebagai pengajar, Rudi pernah beberapa kali datang ke ITB mengisi materi tentang perminyakan. "Terakhir beliau ke ITB itu saat Ramadan. Beliau diminta jadi penceramah untuk mahasiswa baru ITB," tutur Hasanuddin.
Selama bertugas di ITB, Rudi selalu menjalankan tugas dengan baik. "Beliau kinerjanya baik, enggak pernah ada masalah," pungkas Hasanuddin.
Pasalnya, di lingkungan ITB dan kalangan kampus, selama ini Rudi dikenal sebagai orang baik di lingkungan ITB.
"Semua kagetlah. Di kalangan alumni kaget, di kalangan dosen juga kaget. Enggak menyangka karena beliau orangnya baik," ujar Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi Kemitraan dan Alumni, Hasanuddin Z Abidin, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/8/2013).
Menurutnya, keluarga besar ITB prihatin dan sedih dengan informasi penangkapan Rudi. Sebagai institusi, ITB menyerahkan penanganan kasus itu pada pihak yang berwenang. "Kita taat hukun saja," ungkapnya.
Hasanuddin mengatakan, Rudi sudah dibebastugaskan sebagai guru besar ITB setelah ia bertugas di BP Migas. "Di ITB itu biasa, kalau dosen diminta negara untuk bertugas di tempat lain, yang bersangkutan bebas tugas dari mengajar," jelasnya.
Di ITB, Hasanuddin pernah aktif di UPT Penerbit ITB, Sarana Olahraga, PT LAPI ITB, serta jadi dosen dan guru besar. Meski tak lagi aktif sebagai pengajar, Rudi pernah beberapa kali datang ke ITB mengisi materi tentang perminyakan. "Terakhir beliau ke ITB itu saat Ramadan. Beliau diminta jadi penceramah untuk mahasiswa baru ITB," tutur Hasanuddin.
Selama bertugas di ITB, Rudi selalu menjalankan tugas dengan baik. "Beliau kinerjanya baik, enggak pernah ada masalah," pungkas Hasanuddin.
(maf)