Nazaruddin juga sebut Novanto terlibat pengadaan baju hansip
A
A
A
Sindonews.com - Setelah lama bungkam, terpidana kasus Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin kembali berkoar. Ia mengungkapkan keterlibatan mantan rekan-rekannya yang ada di DPR dalam sejumlah kasus korupsi.
Setelah menyebut dugaan Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto ikut menikmati uang proyek e-KTP, Nazaruddin juga Setya Novanto terlibat dalam dugaan korupsi pengadaan dan pemasokan barang kelengkapan perorangan Linmas Pengamanan Pemilu 2009 (Baju Hansip).
"Itu (Baju Hansip) yang bertanggung jawab Novanto," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Jala Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2013) malam.
Dalam kesempatan ini, mantan Bendahara umum (Bendum) Partai Demokrat ini juga mengungkap banyak nama yang diduga terlibat dalam berbagai macam proyek. Katanya, semua dugaan kasus korupsi itu sudah dilaporkan ke lembaga pimpinan Abraham Samad Cs ini.
"Semua sudah dilaporkan secara jelas. Semua sudah dijelaskan secara detail," kata dia.
Nazar juga mengungkapkan, sudah terjadi bagi-bagi uang ke sejumlah pihak dari beberapa proyek fiktif. "Sudah di BAP oleh penyidik. Kita tinggal dukung KPK menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat yang megang kekuasaan di Indonesia," pungkasnya.
Setelah menyebut dugaan Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto ikut menikmati uang proyek e-KTP, Nazaruddin juga Setya Novanto terlibat dalam dugaan korupsi pengadaan dan pemasokan barang kelengkapan perorangan Linmas Pengamanan Pemilu 2009 (Baju Hansip).
"Itu (Baju Hansip) yang bertanggung jawab Novanto," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Jala Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2013) malam.
Dalam kesempatan ini, mantan Bendahara umum (Bendum) Partai Demokrat ini juga mengungkap banyak nama yang diduga terlibat dalam berbagai macam proyek. Katanya, semua dugaan kasus korupsi itu sudah dilaporkan ke lembaga pimpinan Abraham Samad Cs ini.
"Semua sudah dilaporkan secara jelas. Semua sudah dijelaskan secara detail," kata dia.
Nazar juga mengungkapkan, sudah terjadi bagi-bagi uang ke sejumlah pihak dari beberapa proyek fiktif. "Sudah di BAP oleh penyidik. Kita tinggal dukung KPK menyelesaikan kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat yang megang kekuasaan di Indonesia," pungkasnya.
(kri)