Indonesia terlibat program penelitian agama di 9 negara

Selasa, 30 Juli 2013 - 23:59 WIB
Indonesia terlibat program...
Indonesia terlibat program penelitian agama di 9 negara
A A A
Sindonews.com - Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) terlibat dalam penelitian agama di sembilan negara Asia Tenggara dan Amerika Serikat. Program dengan tema besar Agama, Kebijakan Publik dan Transformasi Sosial di Asia Tenggara tersebut akan berlangsung hingga 2016 mendatang.

"Penelitian ini penting sekali dan strategis bukan saja bagi Asia Tenggara atau Indonesia, tetapi juga Amerika Serikat. Terhitung mulai 1 Juli 2013 hingga akhir 2016, program ini merupakan sebuah riset kolaboratif antara negara-negara di Asia Tenggara dan AS,” kata Peneliti Utama dalam program ini Dicky Sofjan di Yogyakarta, Selasa (30/7/2013).

Program penelitian kolaboratif tersebut melibatkan negara Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja dan AS yang mendapat dukungan dari The Henry Luce Foundation yang berbasis di New York.

Menurut Dicky, agama di kawasan Asia Tenggara akan senantiasa mendapat sorotan dan perhatian para peneliti tingkat dunia, khususnya menyangkut peran agama di ranah publik dan bagaimana agama menjadi motor bagi beragam proses transformasi sosial.

Salah satu sasaran utama program riset kolaboratif ini adalah untuk membangun platform yang efektif untuk berdiskusi, berdebat dan berbagi persepsi.

"Pelaku diskusi tentu saja para ahli atau pemerhati masalah keagamaan dengan para analis dan pembuat kebijakan serta pemangku urusan lainnya di 9 negara partisipan di Asia Tenggara dan Amerika Serikat. Orientasi utama program riset kolaboratif ini didasari beberapa tema, seperti manajemen kemajemukan, identitas dan gender serta agama di ranah publik,” katanya.

Dicky berharap, program tersebut akan menghasilkan kajian-kajian yang tertuju pada kebijakan publik dan bunga rampai yang menyentuh perkembangan serta isu-isu terpenting agama yang terjadi di sembilan negara partisipan. Hal ini akan dilaksanakan melalui penyelenggaraan riset di masing-masing negara, workshop di tingkat nasional dan sub-regional serta konferensi tingkat internasional setiap tahunnya.

"Seiring dengan diluncurkannya program riset kolaboratif ini, ICRS akan menawarkan satu beasiswa riset kompetitif di tingkat PhD atau Doktoral yang akan disediakan bagi yang mempunyai kualifikasi untuk berkontribusi bagi program ini," imbuhnya.

Seperti diketahui ICRS merupakan program studi S-3 internasional dalam bidang lintas agama dan budaya yang merupakan konsosium 3 universitas pertama di Indonesia, yaitu UGM, UIN Sunan Kalijaga dan UKDW.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0840 seconds (0.1#10.140)