Keluar diam-diam, Dirut Bio Farma coba kelabui wartawan
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama (Dirut) PT Bio Farma Iskandar menyembunyikan materi pemeriksaannya sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek pengadan Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (SP3ON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Usai menjalani pemeriksan lebih enam jam, Iskandar keluar dari Gedung KPK sekira pukul 16.54 WIB. Saat keluar, pria yang mengenakan kemeja putih ini berhasil mengelabui awak media sambil berjalan menuju luar kompleks lembaga antikorupsi itu.
"(Diperiksa sebagai saksi) untuk Adhi Karya (tersangka Teuku Bagus M Noor)," ujarnya di samping Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/7/13).
Dia menuturkan, pemeriksaan kemarin tidak ada hubungannya dengan kasus suap tersangka Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Bukti juga ngga ada, bukti juga beda," ujarnya.
Dikonfirmasi soal pernyataan terpidana Wisma Atlet M Nazaruddin yang menyebut PT Bio Farma pernah memberikan sumbangan untuk Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, dia menegaskan, tidak ada sumbangan itu.
"Tadi kita liat buktinya, bukan-bukan kita yang terima," bebernya.
Dikonfirmasi bagaimana keterlibatan perusahaannya dalam kasus korupsi Hambalang dengan tersangka Andi Mallarangeng, Deddy Kusdinar, dan Teuku Bagus, Iskandar masih berusaha menutupi.
"Kita juga enggak tahu. Ya sudah ya," tandasnya.
Usai menjalani pemeriksan lebih enam jam, Iskandar keluar dari Gedung KPK sekira pukul 16.54 WIB. Saat keluar, pria yang mengenakan kemeja putih ini berhasil mengelabui awak media sambil berjalan menuju luar kompleks lembaga antikorupsi itu.
"(Diperiksa sebagai saksi) untuk Adhi Karya (tersangka Teuku Bagus M Noor)," ujarnya di samping Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/7/13).
Dia menuturkan, pemeriksaan kemarin tidak ada hubungannya dengan kasus suap tersangka Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Bukti juga ngga ada, bukti juga beda," ujarnya.
Dikonfirmasi soal pernyataan terpidana Wisma Atlet M Nazaruddin yang menyebut PT Bio Farma pernah memberikan sumbangan untuk Kongres Partai Demokrat 2010 di Bandung, dia menegaskan, tidak ada sumbangan itu.
"Tadi kita liat buktinya, bukan-bukan kita yang terima," bebernya.
Dikonfirmasi bagaimana keterlibatan perusahaannya dalam kasus korupsi Hambalang dengan tersangka Andi Mallarangeng, Deddy Kusdinar, dan Teuku Bagus, Iskandar masih berusaha menutupi.
"Kita juga enggak tahu. Ya sudah ya," tandasnya.
(kri)