KPU pertimbangkan cetak surat suara dengan kertas daur ulang
A
A
A
Sindonews.com - Guna menghemat biaya produksi logistik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka wacana menggunakan kertas hasil daur ulang untuk digunakan dalam pemilu mendatang.
Namun mengenai kepastian rencana ini KPU harus membicarakan terlebih dahulu dengan DPR. "Ya itu bisa jadi alternatif, tetapi akan kita sampaikan (di RDP)," kata Kepala Biro Logistik KPU Boradi di Jakarta Selasa (30/7/2013).
Meski begitu, bila rencana ini akan dilakukan menurut Boradi ada beberapa hal yang patut dimatangkan. Salah satunya KPU harus memastikan kesiapan dari perusahaan kertas yang bisa menyediakan bahan kertas dari hasil daur ulang.
Mengingat jumlah pabrik semacam itu jumlahnya masih terbatas, sementara kebutuhan surat suara Pemilu Legislatif sangat tinggi. "Tapi butuh waktu yang tidak sedikit untuk mendaur ulang kertas dan pabriknya juga terbatas," lanjutnya.
Sebagai informasi pada pemilu sebelumnya, KPU juga sempat melakukan inovasi dengan menggunaan kertas suara hasil olahan limbah tebu. Rencana ini terbilang sukses karena tidak ditemukan adanya kendala berarti pada penggunaan kertas tersebut selama proses pemilu berlangsung. "Iya pada pilpres 2004 kita gunakan kertas tersebut," tukas Boradi.
Namun mengenai kepastian rencana ini KPU harus membicarakan terlebih dahulu dengan DPR. "Ya itu bisa jadi alternatif, tetapi akan kita sampaikan (di RDP)," kata Kepala Biro Logistik KPU Boradi di Jakarta Selasa (30/7/2013).
Meski begitu, bila rencana ini akan dilakukan menurut Boradi ada beberapa hal yang patut dimatangkan. Salah satunya KPU harus memastikan kesiapan dari perusahaan kertas yang bisa menyediakan bahan kertas dari hasil daur ulang.
Mengingat jumlah pabrik semacam itu jumlahnya masih terbatas, sementara kebutuhan surat suara Pemilu Legislatif sangat tinggi. "Tapi butuh waktu yang tidak sedikit untuk mendaur ulang kertas dan pabriknya juga terbatas," lanjutnya.
Sebagai informasi pada pemilu sebelumnya, KPU juga sempat melakukan inovasi dengan menggunaan kertas suara hasil olahan limbah tebu. Rencana ini terbilang sukses karena tidak ditemukan adanya kendala berarti pada penggunaan kertas tersebut selama proses pemilu berlangsung. "Iya pada pilpres 2004 kita gunakan kertas tersebut," tukas Boradi.
(lal)