Indonesia krisis calon presiden dari kalangan perempuan

Minggu, 28 Juli 2013 - 20:30 WIB
Indonesia krisis calon...
Indonesia krisis calon presiden dari kalangan perempuan
A A A
Sindonews.com - Pengamat Politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai, minimnya perempuan dalam bursa capres karena memang tidak ada kandidat kader perempuan yang dapat dicalonkan.

“Persoalannya bukan disitu, tetapi apakah ada kader perempuan memadai yang dapat dicalonkan?,” ungkapnya, Minggu (28/7/2013).

Dia menilai, tidak ada yang menutup peluang perempuan untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Namun memang secara faktual tidak ada lagi calon presiden perempuan yang dapat dicalonkan.

“Selain Megawati bahkan Megawati sendiri kami tidak tahu apakah, akan mencalonkan atau tidak. Konstitusi kami membuka dengan laus didalam pemilihan presiden,” ungkapnya.

Dia mengatakan, secara umum partai tidak terlalu concern membuat semacam kaderisasi kepemimpinan di kalangan perempuan. Kemudian politik bagi perempuan masih sesuatu yang asing.

Sehingga keikutsertaan perempuan dalam bidang politik, tidak sesemarak yang diharapkan. “Ada unsur partai tidak fokus untuk mencetak kader dari perempuan. Kemudian juga tidak cukup resources untuk didorong dari kalangan perempuan,” katanya.

Tidak berbeda dengan Titi, Ray mengatakan secara matematika memang peluang perempuan di parlemen akan meningkat. Pasalnya jumlah pencalonan sudah agak meningkat.

“Sekarang terdapat minimla 30 persen perempuan dari setiap partai politik. Jumlahnya meningkat. Itu angka matematik ya,” katanya.

Ray mengatakan peluang tersebut harus dibarengi dengan apa yang dilakukan perempuan untuk mempopulerkan dirinya. Sehingga eletabilitasnya juga dipertimbangkan masyarakat. “Itulah tantangannya,” katanya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7041 seconds (0.1#10.140)