Jiwanya terancam, aktivis satwa minta perlindungan Polri

Jum'at, 26 Juli 2013 - 14:46 WIB
Jiwanya terancam, aktivis satwa minta perlindungan Polri
Jiwanya terancam, aktivis satwa minta perlindungan Polri
A A A
Sindonews.com - Hari ini, aktivis pecinta satwa melaporkan kasus matinya satwa gajah Sumatera (Elephant Maximus Sumatranus) ke Mabes Polri. Hal itu dilakukan, karena dalam dua bulan terakhir, sudah empat ekor gajah Sumatera yang dibunuh di Aceh oleh sekelompok orang.

Terakhir, kasus matinya seekor gajah Sumatera yang bernama Papa Genk di Desa Ranto Sabon, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, pada Sabtu 13 Juli 2013.

Salah seorang aktivis pemerhati satwa, Aulia Ferizal yang peduli akan gajah Sumatera tersebut, akhirnya membuat sebuat petisi, agar kasus pembunuhan gajah ini diusut tuntas. Namun, setelah dirinya menggagas petisi tersebut, Aulia kerap diteror oleh sekelompok orang di tanah kelahirannya, Aceh, karena sudah menggagas petisi tersebut.

“Saya merasa tidak aman. Saya dicari karena menyebar petisi itu. Sehingga saya tidak bisa pulang ke Aceh untuk saat ini,” kata Aulia usai melaporkan kejadian tersebut kepada Wakapolri, Komjen Nanan Sukarna, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (26/7/2013).

Selain Aulia, tindakan ancaman serta intimidasi yang dilakukan sekelompok orang terhadap dirinya juga dirasakan oleh para pawang gajah (mahot) di Conservation Rensponce Unit (RCU), Aceh. Karena takut akan ancaman dan intimidasi tersebut, maka para pawang gajah dan gajah-gajah di lokasi tersebut, langsung dievakuasi ke PLG Sare, Aceh Besar.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4867 seconds (0.1#10.140)