Polri usut penghinaan FPI terhadap SBY
A
A
A
Sindonews.com - Polri lakukan penyelidikan terhadap dugaan penghinaan yang dilakukan Organisasi Masyarakat (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kita sedang lakukan langkah-langkah penyelidikan, kalau sudah ada hasil kita sampaikan, tunggu saja," ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Sebagaimana diketahui, Presiden SBY turut angkat bicara soal bentrok warga dengan FPI saat menggelar aksi sweeping di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 19 Juli 2013 lalu. SBY menyesalkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut SBY, aksi pengrusakan dan main hakim sendiri apapun alasannya tidak dibenarkan, apalagi sampai mengatasnamakan agama.
"Saya harus sampaikan sekali lagi, di negeri tercinta ini ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen manapun, yang menjalankan hukum di tangannya sendiri, kecuali penegak hukum. Tidak boleh main hakim sendiri, apa lagi aksi-aksi kekerasan dan tindakan kekerasan itu mengatasnamakan agama," kata SBY saat menghadiri acara syukuran dan buka puasa bersama 5.073 anak yatim piatu di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2013).
"Kalau yang diatasnamakan agama Islam, tentu bertentangan dengan ajaran Islam. Islam tidak identik dengan kekerasan. Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan pengrusakan," tutur SBY.
"Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama islam. Saya harus katakan itu," tegasnya.
"Kita sedang lakukan langkah-langkah penyelidikan, kalau sudah ada hasil kita sampaikan, tunggu saja," ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Sebagaimana diketahui, Presiden SBY turut angkat bicara soal bentrok warga dengan FPI saat menggelar aksi sweeping di Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, Kamis, 19 Juli 2013 lalu. SBY menyesalkan terjadinya insiden tersebut.
Menurut SBY, aksi pengrusakan dan main hakim sendiri apapun alasannya tidak dibenarkan, apalagi sampai mengatasnamakan agama.
"Saya harus sampaikan sekali lagi, di negeri tercinta ini ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen manapun, yang menjalankan hukum di tangannya sendiri, kecuali penegak hukum. Tidak boleh main hakim sendiri, apa lagi aksi-aksi kekerasan dan tindakan kekerasan itu mengatasnamakan agama," kata SBY saat menghadiri acara syukuran dan buka puasa bersama 5.073 anak yatim piatu di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2013).
"Kalau yang diatasnamakan agama Islam, tentu bertentangan dengan ajaran Islam. Islam tidak identik dengan kekerasan. Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan pengrusakan," tutur SBY.
"Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama islam. Saya harus katakan itu," tegasnya.
(lal)