SBY wariskan hutang untuk pemimpin baru
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat Ekonomi Rizal Ramli mengatakan, saat ini negara sedang mengalami defisit dan perekonomian Indonesia saat ini juga sedang mengalami ketidakstabilan.
Hal ini membuat Indonesia memiliki PR (Pekerjaan Rumah) khusus untuk persiapan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
"Saat ini negara sedang defisit dan ini adalah PR untuk bangsa ini sebelum memilih calon presiden (capres) di Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014 nanti," kata Rizal di kediamannya, Tebet Dalam, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013).
Rizal mengatakan, defisit negara Indonesia baru terjadi dua tahun terakhir, yakni pada masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini berarti, pemimpin baru Indonesia setelah SBY nanti, harus siap menanggung warisan hutang dan difisit negara. "Pemimpin Indonesia yang baru nanti, harus siap menanggung difisit negara yang diwariskan oleh SBY," tegas Rizal.
Saat dikonfirmasi, siapa pemimpin yang cocok untuk menjadi Presiden nanti setelah Pemilu 2014, Rizal enggan memberikan keterangan apapun. "Kalau itu lihat nanti saja," tandas Rizal.
Hal ini membuat Indonesia memiliki PR (Pekerjaan Rumah) khusus untuk persiapan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang.
"Saat ini negara sedang defisit dan ini adalah PR untuk bangsa ini sebelum memilih calon presiden (capres) di Pilpres (Pemilihan Presiden) 2014 nanti," kata Rizal di kediamannya, Tebet Dalam, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2013).
Rizal mengatakan, defisit negara Indonesia baru terjadi dua tahun terakhir, yakni pada masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini berarti, pemimpin baru Indonesia setelah SBY nanti, harus siap menanggung warisan hutang dan difisit negara. "Pemimpin Indonesia yang baru nanti, harus siap menanggung difisit negara yang diwariskan oleh SBY," tegas Rizal.
Saat dikonfirmasi, siapa pemimpin yang cocok untuk menjadi Presiden nanti setelah Pemilu 2014, Rizal enggan memberikan keterangan apapun. "Kalau itu lihat nanti saja," tandas Rizal.
(maf)