Protes kerusakan lingkungan melalui media seni

Kamis, 18 Juli 2013 - 14:50 WIB
Protes kerusakan lingkungan melalui media seni
Protes kerusakan lingkungan melalui media seni
A A A
Sindonews.com - Banyak cara seseorang menyalurkan aspirasi terhadap kegundahan yang dialaminya. Bahkan, aspirasi bisa disalurkan melalui bakat seni yang dimiliki.

Berkat dukungan Galery Apik, Yarno bisa menyalurkan aspirasinya melalui seni lukis. Di atas kanvas berukuran 200 cm hingga tiga meter, Yarno mengekspresikan kegelisahannya terhadap kerusakan lingkungan akibat urbanisasi dan industrialisasi.

Lukisan bernuansa muram inilah Yarno memvisualisasikan bangunan pabrik, cerobong asap, rusa, pohon yang sudah ditebang akibat ulah manusia tidak peduli dengan keseimbangan alam.

Direktur Galery Apik, Rahmat mangatakan semua karya Yarno adalah hasil perenungan perupa asal Yogya itu ketika melihat desa kelahirannya sudah dieksploitasi. Lanjutnya, melalui bahasa fisual itu Yarno menyampaikan aspirasinya.

"Manusia senantiasa menggangu dan mengotori lingkungan dengan polusi atau limbah serta memandang sebelah mata kelestariannya, termasuk tidak melindungi hewan-hewan ciptaan Tuhan," terang Rahmat saat ditemui di Jakarta, Kamis (18/7/2013)

Rencananya ada sembilan karya seni kontemporer Yarno akan di pajang dalam Bazzaar pameran seni. Acara ini akandilaksanakan pada 18-21 Juli 2013 di Pasific Place, Jakarta Selatan.
Beberapa karya yang akan dipamerkan itu adalah Blue Sky Effect, Factury Live, Fire Front dan Reborn. "Kami akan mempersembahkan karya terbaik Yarno yang mengangkat tema kritik sosial pencemaran lingkungan melalui media seni lukis yang tertuang dalam kanfas 200 cm hingga tiga meter," jelasnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6530 seconds (0.1#10.140)