ASEAN fokus ciptakan kesejahteraan sosial

Kamis, 11 Juli 2013 - 13:45 WIB
ASEAN fokus ciptakan...
ASEAN fokus ciptakan kesejahteraan sosial
A A A
Sindonews.com - Network of East Asian Think-Tanks Working Group (NEAT WG) on Inclusive Growth, merupakan sebuah jejaring lembaga penelitian di negara ASEAN Plus Three yakni China, Jepang, dan Korea.

Lembaga penelitian ini berdialog membahas masalah kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi ASEAN. Hadir dalam workshop tersebut yakni Direktur Jenderal Kerja sama ASEAN I Gusti Agung Wesaka Puja.

Menurut Puja, pada 1997 saat terjadi krisis keuangan, semua pertumbuhan ekonomi negara dia ASEAN anjlok, dan kini kembali bangkit. Negara di ASEAN telah berkontribusi dan secara dinamis menciptakan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran.

"ASEAN three plus punya tiga visi, yakni dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi, di mana tahun 2015 juga akan menyongsong Asean Community, memperkuat fundamental ekonomi ASEAN," papar I Gusti Agung dalam sambutannya di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (11/7/2013).

Sementara pada 2020, ASEAN akan menyambut Economic Comunity, bersama meningkatkan pertumbuhan melalui konektifitas di Asean. Karena itu, Puja menegaskan, untuk mencapai hal tersebut, ASEAN plus three harus fokus meningkatkan dan mempromosikan ekonomi di suatu wilayah.

"Bagaimana menciptakan stabilitas ekonomi. Ada tiga isu penting yakni bagaimana mentransformasi rasa kekurangan kepercayaan bisa menciptakan perkembangan yang kondusif. Perubahan kepercayaan ini mampu mewujudkan perdamaian dan stabilitas diiantara negara ASEAN," tegasnya.

Ia juga berharap terciptanya komitmen resolusi perdamaian konflik sebagai langkahmberikan keamanan dalam rangka pertumbuhan ekonomi. Menurutnya para pemikir dan akademisi bisa ikut berpikir soal resolusi perdamaian agar ASEAN terus memiliki kesempatan untuk tumbuh.

"Perkuat distrust diubah menjadi self confidence di kawasan kita (ASEAN), agar lebih damai dan stabil, Mensejahterakan kawasan kita, dapatkah Anda bayangkan bagaimana tanpa ada perdamaian orang bisa membangun. Jadi kesempatan kita membentuk komunitas yang kokoh akan terjamin. Inilah tugas para pakar dan pemikir juga akademisi memperjuangkan kemakmuran di negara ASEAN," tandas Puja.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)