Pemerintah pusat & daerah koordinasinya kurang soal BLSM

Rabu, 10 Juli 2013 - 03:29 WIB
Pemerintah pusat & daerah...
Pemerintah pusat & daerah koordinasinya kurang soal BLSM
A A A
Sindonews.com - Pengamat kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy mengatakan, kesalahan utama selain pemerintah tidak melakukan updating atau pembaruan data penduduk terkait penyaluran Bantuan Langsung Masyarakat Sementara (BLSM).

Kesalahan fatal lainya ialah, tidak terjadi koordinasi, singkronisasi, dan integrasi dalam permasalahan persoalan pembangunan desa dan tingkat kecamatan I, II dan nasional.

“Mereka langsung tentukan 15,5 juta RTS (Rumah Tangga Sasaran) terima BLSM. Saat diterapkan BLSM itu, mereka terpogoh-pogoh melaksanakannya, karena datanya tidak tepat,” tandasnya saat dihubungi KORAN SINDO, Selasa (9/7/2013).

Ichsanuddin mengatakan, pada periode 2005-2008, ada sekira sembilan penyimpangan yang dilakukan dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), penyimpangan seperti masyarakat yang tidak laik tetapi masih menerima, masyarakat yang sudah meninggal tetapi namanya masih ada, tidak terindentifikasi alamat.

"Terkesan, pemerintah seperti ingin kenaikan BBM dapat diterima oleh masyarakat dengan sosialisasi melalui iklan, tetapi datanya tidak diperbarui akibatnya banyak maslaah yang timbul," ungkapnya.

Lanjut dia, BLSM adalah bentuk kerja pemerintah yang tidak ada koordinasi dan rencana yang bagus. Lebih tepatnya program yanmg diterima oleh masyarakat internasional. “Kenaikan BBM merupakan janji pemerintah dalam hal ini SBY untuk APEC 2013 nanti, karena sudah mengurangi subsidi BBM,” ujarnya.

Kepala desa juga merupakan bagian dari kesalahan yang tidak menanyakan kembali validasi suatu data, sehingga saat tidak tervalidasi dan konfrimasi serta datanya juga tidak baru dan tidka dapat dipercaya maka terjadilah penyimpangan.

"Saat ini susahnya mencari data yang tervalidasi, karena data nya yang rawan juga koordinasi, singkronisasi dan integrasi tidak berjalan baik tetapi pemerintah mencoba untuk menyederhanakan. Sehingga penyebaran tidak benar, karena basisnya tidak akurat," ungkapnya.

Lanjut dia, sejak 2006-2007 Indonesia tidak menjalankan koordinasi dan singkronisasi persoalan musyawarah desa dengan musyawarah pembangunan pad atingakt I, II dan nasional yang didasarkan pada musyawarah pembangunan perencanaan desa atau kelurahan yang tidak sesuai dengan anggaran.

Selain itu, undang-undang sistem perencanaan pembangunan nasional dengan undnag-undnag Nomer 12 tahun 2003 keuangan negara. “Ini tidak singkron seperti persoalan bansos (bantuan sosial) siapa yang lakukan perencanaan, siapa yang mengalokasikan dan siapa yang melaksanakan,” katanya.
(maf)
Berita Terkait
Penyesuaian Harga BBM...
Penyesuaian Harga BBM Bantu Selamatkan Ekonomi Indonesia
Kenaikan Harga BBM Tidak...
Kenaikan Harga BBM Tidak Bisa Dihindari, Namun Perlu Formula Tepat
Harga BBM Resmi Naik,...
Harga BBM Resmi Naik, Pertalite Naik Jadi Rp10.000 per Liter
Tolak Kenaikan Harga...
Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa GNPR Mulai Berdatangan ke Patung Kuda
Pemerintah Naikkan Harga...
Pemerintah Naikkan Harga BBM, Tokoh dan Cendikiawan Nilai Langkah Realistis
Indonesia Termasuk Kelompok...
Indonesia Termasuk Kelompok Negara dengan Harga BBM Murah
Berita Terkini
BPKN RI Tunjuk Serambi...
BPKN RI Tunjuk Serambi Law Firm Sebagai Konsultan Hukum Resmi
9 menit yang lalu
Celana Ukuran 33 Lebih...
Celana Ukuran 33 Lebih Cepat Menghadap Allah, Mantan Menkes Siti Fadilah: Janganlah Perutmu Besar!
55 menit yang lalu
2 Laksdya TNI Bertugas...
2 Laksdya TNI Bertugas di Lembaga Pemerintah, Nomor 1 Kepala Bakamla
6 jam yang lalu
Guru Besar FKUI Prihatin...
Guru Besar FKUI Prihatin soal Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran, Ini Respons Kemenkes
8 jam yang lalu
Jokowi Berpeluang Jadi...
Jokowi Berpeluang Jadi Caketum PSI, Djarot: Kan Sudah Dipecat PDIP, Jadi Silakan
9 jam yang lalu
Soroti RUU KUHAP, Akademisi...
Soroti RUU KUHAP, Akademisi Kritik Pembatasan Interaksi Jaksa dan Penyidik
9 jam yang lalu
Infografis
Raja YordaniaTolak Gagasan...
Raja YordaniaTolak Gagasan Trump soal Pencaplokan Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved